Polisi Kerahkan Ahli Sketsa Wajah Ungkap Peneror Bom ke Pimpinan KPK

11 Januari 2019 13:56 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Rupatama Mabes Polri. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Rupatama Mabes Polri. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah memeriksa 12 saksi, polisi terus berupaya menuntaskan kasus teror bom di rumah Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif. Mereka kini mengerahkan ahli sketsa untuk mengungkap wajah para terduga peneror.
ADVERTISEMENT
“Dari INAFIS akan memanggil ahli sketsa wajah,” kata Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (11/1).
Bom pipa di rumah ketua KPK. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bom pipa di rumah ketua KPK. (Foto: Istimewa)
Pasalnya, beberapa hari sebelum kejadian di kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo, ada seseorang yang menanyakan alamat dari RT setempat kepada seorang penjual bubur. Penjual bubur tersebut kini dijadikan saksi oleh polisi.
“Dari keterangan yang bersangkutan sebelum kejadian ada orang yang menanyakan rumah Pak RT, ditanyai itu lagi coba digambar. Nanti dari gambar yang sudah di sketsa akan dimaksukkan ke labfor forensik,” kata Dedi.
Diduga Kediman Laode M Syarif dilempari molotov (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Diduga Kediman Laode M Syarif dilempari molotov (Foto: Dok. Istimewa)
Dedi mengatakan, menurut penjual bubur, terdapat dua orang tak dikenal menanyakan kediaman pak RT di lingkungan rumah Agus Rahardjo. Satu turun dari motor dan menanyai yang bersangkutan, sedangkan seorang lagi menunggu di sepeda motor. Ahli sketsa yang dimintai bantuan Polisi akan menggambar wajah kedua orang tersebut sesuai dengan keterangan tukang bubur.
ADVERTISEMENT
“Sketsanya nanti kerja sama dengan inafis, dan dimasukkan komputer dan membuat rekam wajah digital. Kalau bisa dicocokan dengan foto di e-KTP itu nanti akan cepat,” kata Dedi.
Selain itu, polisi juga memerikan dua anggota Polri yang paling cepat berada di TKP. Kedua polisi itu yang melakukan sterilisasi dan mengamankan bom paralon tersebut.