Polisi Kesulitan Identifikasi Penculik Malika: Minim Bukti Informasi

19 Desember 2022 15:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Penculikan  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penculikan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hampir dua pekan Malika Anastasya (6) hilang diculik seorang pria di Jalan Gunung Sahari 7A, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Hingga kini polisi masih belum mengetahui keberadaan Malika dan mengidentifikasi pelaku penculikan tersebut.
ADVERTISEMENT
Minimnya informasi terkait identitas pelaku serta sedikitnya keberadaan CCTV yang merekam aktivitas pelaku menjadi alasan polisi belum juga berhasil mengetahui keberadaan Malika.
"Kendalanya kita minim bukti informasi," terang Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin saat ditemui di Polda Metro Jaya, Senin (19/12).
Komarudin mengatakan, pelaku kabur membawa korban dengan menyewa bajaj. Polisi pun juga telah memeriksa sopir tersebut. Hasilnya, sopir mengaku menurunkan pelaku bersama Malika di sekitar Stasiun Kota.
"Untuk pengemudi bajaj sudah kita temukan, menurut pengakuan terkahir diturunkan setelah TKP yang membeli ayam itu diturunkan di dekat Stasiun Kota," jelasnya.
Malika Anastasya (6), bocah perempuan yang diculik orang tak dikenal di Jl Gunung Sahari 74, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Foto: Dok. Istimewa
Hasil pemeriksaan terhadap sopir bajaj tersebut juga tidak menunjukkan adanya upaya paksa dari pelaku terhadap korban. Korban disebut terlihat normal dan biasa saja.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada (nangis atau lain-lain), kalau dilihat dari video yang naik duluan kan anaknya dan memang sudah dikenal. Menurut keterangan yang jual ayam, memang sudah sangat akrab. Yang naik ke bajaj juga si anak ini. Ini yang masih kita terus berupaya mengidentifikasi dulu siapa sesungguhnya orang ini," ujar Komarudin.
Namun, Komarudin mengatakan polisi tidak bisa lebih jauh memeriksa sopir bajaj tersebut. Sebab sopir tersebut merupakan sopir tembak dan memiliki riwayat keterbelakangan mental.
"Mudah-mudahan misteri ini bisa segera kami ungkap. Saat ini kami mengarah pada Dukcapil, identitas pelaku dengan persamaan atau persesuaian dengan ciri-ciri yang memang agak sulit digambarkan karena jarak cukup jauh. Kita hanya bisa menggambarkan dari orang-orang yang memang sering melihat, kemudian ciri-ciri khusus masih kita gambarkan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT