Polisi Libatkan Ahli Konstruksi untuk Teliti Kecelakaan DDT Matraman

5 Februari 2018 18:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proyek DDT Manggarai-Cikarang di Jatinegara (Foto: Reno Esnir/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Proyek DDT Manggarai-Cikarang di Jatinegara (Foto: Reno Esnir/ANTARA)
ADVERTISEMENT
Empat orang meninggal akibat tergelincirnya peluncur girder di Proyek Double Double Track (DDT) Matraman. Sebanyak delapan orang saksi telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi masih menunggu keterangan saksi ahli untuk mengetahui kronologi dan penyebab tergelincirnya peluncur girder tersebut.
"Sekarang juga kita nanti akan berkoordinasi dengan saksi ahli masalah kontruksi, ahli yang dari Labfor sedang kita lakukan komunikasi, Labfor pun sudah ke sana untuk melihat (penyebab tergelincirnya peluncur girder)," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
Hingga saat ini, polisi mengaku belum menemukan oknum yang secara sengaja mengakibatkan hilangnya nyawa keempat orang tersebut.
"Belum tahu. Kita belum periksa yang lain," terangnya.
Lokasi crane jatuh di Matraman (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi crane jatuh di Matraman (Foto: Raga Imam/kumparan)
Lebih lanjut polisi mengingatkan, agar para pekerja dalam proyek infrastruktur pemerintah mementingkan keselamatan. Argo berharap jangan sampai kecelakaan kerja kembali terjadi.
ADVERTISEMENT
"Mau masuk ke sana pun harus gunakan topi, bukan topi kain ya. memakai sepatu, Ada SOP-nya tersendiri. Kita akan saling mengingatkan jangan sampai itu nggak kembali," terang Argo.
Perlu diketahui, ambruknya peluncur girder tersebut terjadi pada Minggu (4/2) sekitar pukul 05.30 WIB. Dua orang tewas di lokasi, sementara dua lainnya tewas saat menjalani perawatan di Rumah Sakit. Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, penyebab tergelincirnya peluncur girder tersebut akibat adanya faktor kelalaian.