Polisi: Luka Lebam di Jasad Yodi Prabowo Bukan Hasil Kekerasan

21 Juli 2020 16:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Metro TV berduka cita atas wafatnya Yodi Prabowo, News Video Editor. Foto: Instagram/@metrotv
zoom-in-whitePerbesar
Metro TV berduka cita atas wafatnya Yodi Prabowo, News Video Editor. Foto: Instagram/@metrotv
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi membeberkan fakta baru tewasnya editor MetroTV Yodi Prabowo. Salah satu yang diungkap yakni soal lebam yang ada di tubuh korban.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan lebam tersebut bukan hasil penganiayaan seperti yang selama ini beredar.
"Kemudian apa yang diisukan adanya kekerasan terhadap korban itu tidak ditemukan. Jadi yang ada di pundaknya adalah lebam mayat. Itu hasil dari forensik," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Selasa (21/7).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Rabu (5/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Yodi Prabowo ditemukan pada hari Jumat siang. Sedangkan, dugaan pembunuhan terhadap Yodi terjadi pada Rabu dini hari.
Yusri menjelaskan hasil tim forensik menyatakan lebam itu bukan disebabkan pukulan benda tumpul. Namun, karena kondisi jasad video editor MetroTV itu yang sudah membusuk.
"Hasil dari kedokteran forensik tidak ada pemukulan atau tidak ada benda tumpul yang mengenai korban. Korban murni adanya tusukan dan sayatan di sekitar leher. Ini yang mengakibatkan korban meninggal dunia," ungkap Yusri.
ADVERTISEMENT

Dugaan Penganiayaan Yodi Prabowo

Sebelumnya Yodi diduga mengalami penganiayaan karena terdapat luka lebam di tubuhnya saat ditemukan di pinggir jalan tol JORR, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7). Luka lebam itu terdapat di bagian tengkuk sebelah kiri.
"Menurut hasil autopsi, kami menilai bahwa diduga ada penganiayaan sebelumnya," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Irwan Susanto dalam keterangannya, Sabtu (11/7).
"Di mana lebam itu diduga benda tumpul. Itu yang kami belum mendapatkan barang bukti. Jadi nanti kami akan lakukan pencarian kembali," jelas Irwan.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu sesama. Yuk, bantu donasi sekarang!