Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Polisi Masih Buru 'Gangster Tom 2019' yang Rampok dan Acak-Acak SD di Bogor
2 November 2022 14:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Belum ditangkap, masih penyelidikan. Kalau itu, kan, hanya meninggalkan jejak saja, kalau orangnya belum ketahuan," kata Kapolsek Ciampea Kompol Beben Susanto, Rabu (2/11).
Beben mengatakan, Polsek dibantu Satreskrim Polres Bogor menerjunkan tim Inafis untuk mendapatkan petunjuk terkait para pelaku. Polisi menemukan sejumlah barang bukti dan menggali keterangan dari para saksi.
"Tim Reskrim masih melakukan penyelidikan dan pendalaman, kemarin juga anggota ke sana lagi memintai keterangan dari kepala sekolah dan guru serta petugas keamanan," tutur Beben.
"Tim Identifikasi Polres Bogor didatangkan memeriksa sidik jari dari alat bukti yang diamankan: besi linggis, tipex, botol tinta, sendal yang tertinggal dan yang lainya," lanjut Beben.
Belajar Kembali Normal
Setelah kejadian tersebut, Selasa pagi (1/11) pihak sekolah kembali memberlakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) setelah sebelumnya siswa diliburkan pada hari kejadian.
ADVERTISEMENT
"Untuk saat ini sudah masuk seperti biasa karena sempat diliburkan akibat kejadian dan ada sedikit trauma karena aset sekolah ikut dibawa kawanan pencuri," ujar guru SDN Cihideung Ilir 04 Eko Sutrisno saat ditemui wartawan.
Eko mengatakan, sekolah sedang menyiapkan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) namun akibat pencurian yang terjadi, pihak sekolah terpaksa meminjam alat ke sekolah lain.
"Alhamdulillah kondisi KBM sudah normal, kejadian kemarin diperkirakan kerugian lebih dari Rp 30 juta, karena Infocus dan laptop dicuri," kata Eko.
Untuk mengantisipasi agar kejadian tak terulang, pihak sekolah meminta guru tidak meninggalkan barang berharga dan mengamankan barang berharga milik sekolah.
"Trauma, takut kehilangan barang, lebih waspada saja ke depannya, karena untuk keamanan tidak ada hanya penjaga sekolah itu pun tidak menetap di sini," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dari CCTV tersebut terlihat pelaku berjumlah lima orang. Tiga orang memakai kupluk dan masker hitam. Tiga orang masuk ke dalam sekolah dan dua orang lain memantau situasi dari luar sekolah.
"Jadi sebelum beraksi pelaku memutus jaringan CCTV tapi mereka tidak mengambil site box, makanya semua masih terekam aksinya. Tapi di rekaman CCTV ada satu pelaku yang menonjol hanya memakai celana pendek dan paling beda sendiri, karena rekan lainnya menggunakan sarung tangan dan pakaian tertutup semua," jelasnya.