Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Polisi Mulai Usut Dugaan Pidana soal Penutupan Akses Jalan di Kapuk Muara PIK
20 Februari 2025 17:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Penutupan akses jalan warga di sekitar kawasan Kapuk Muara, Penjaringan, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, berbuntut panjang. Warga sekitar yang tidak terima menggelar aksi demo pada Jumat (14/2).
ADVERTISEMENT
Terbaru, Menteri PKP Maruarar Sirait dan Mendagri Tito Karnavian meninjau langsung lokasi penutupan pada Rabu (19/2) malam. Ara meminta polisi untuk mengusut dugaan pidana terkait penutupan akses jalan ini.
Menurutnya, penutupan jalan menggunakan batu besar merugikan masyarakat sekitar dan memicu banjir.
Kapolres Jakarta Utara Kombes Ahmad Fuady menyebut, penyelidikan untuk menentukan apakah ada dugaan pidana dalam pemasangan batu ini sudah dilakukan.
"Dari Polres Metro Jakut diminta untuk menyelidiki apakah ada pelanggaran hukum terkait dengan penimbunan batu yang menutup saluran air dan mengakibatkan banjir di masyarakat," kata Fuady kepada wartawan, Kamis (20/2).
Fuady turut hadir ketika Ara dan Tito meninjau penutupan akses jalan itu. Ia menyebut, dalam pengusutan kasus ini akan dibantu oleh Polda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
"Penyelidikan sudah berjalan. Dari jajaran Satreskrim Polres Metro Jakut dan Subdit Tipitder Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sedang melakukan kegiatan penyelidikan apakah ada tindak pidana yang terjadi," ucap Fuady.
Sebelumnya, Ara mengatakan, penutupan akses jalan tembus warga tidak diperkenankan. Menurutnya, penumpukan batu berukuran besar di lokasi menghambat saluran air sehingga menimbulkan banjir dan merugikan warga.
"Bapak sudah lihat itu Pak? Ada gunanya enggak batu itu? Terus kenapa dibiarkan Pak?" kata Ara kepada Camat Penjaringan, Yason Simanjuntak.
Camat bilang, sebenarnya pihaknya sudah meminta agar penumpukan batu besar ini dibongkar sejak 2023. Namun tidak diproses oleh pengelola.
"Ini merugikan rakyat Pak, membuat banjir. Ini justru membuat banjir rakyat," ucap Ara.
Ara pun lantas memanggil Kapolres Jakarta Utara Kombes Ahmad Fuady. Ia mengingatkan masalah penutupan akses jalan ini jadi atensi Presiden Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
"Gini Pak, izin Pak Kapolres, Bapak sudah lihat ya dan Pak Dandim, kemarin saya laporkan langsung urusannya dengan Presiden ya jam 1 siang," kata Ara.
"Saya ditugaskan untuk membereskan masalah ini dan menegakkan kebenaran keadilan ya, tadi sudah jelas tidak ada Kompleks yang eksklusif ya," tambah Ara.
"Siap," kata Kapolres.