Polisi: Pembangkang Raja Keraton Sejagat Dicap Teroris, Malapetaka

15 Januari 2020 14:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polda Jateng ungkap kasus penipuan Keraton Agung Sejagat.  Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polda Jateng ungkap kasus penipuan Keraton Agung Sejagat. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Keberadaan Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah, membuat geger khalayak dalam sepekan terakhir. Kerajaan dadakan itu ternyata dipastikan fiktif oleh Polda Jateng.
ADVERTISEMENT
Polda Jateng menangkap Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso dan permaisurinya Fanni Aminadia sebagai tersangka penipuan. Mereka memperdaya pengikutnya yang mencapai 400 orang itu dengan iming-iming kehidupan yang lebih baik.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amleza Dahniel mengatakan Toto mulai mendeklarasikan kerajaan fiktifnya pada 9 Desember 2019. Cara Toto meyakinkan pengikutnya adalah dia mengaku mendapat wangsit dan mengklaim keturunan trah Kerajaan Mataram.
"Dengan berbekal menyebarkan keyakinan akan sebuah paham, bahwa para pengikut akan terbebas dari malapetaka dan bencana, dan terjadi perubahan kehidupan yang lebih baik," ujar Rycko di kantornya, Rabu (15/1).
"Dan sebaliknya, kalau tidak mengikuti dan tidak mengakui bagian dari kerajaan akan mendapat berbagai bencana," lanjut Rycko.
Rycko juga mengatakan Toto ini bahkan tak segan memberikan cap teroris kepada pengikutnya yang membangkang. "Dianggap sebagai teroris ke pengikutnya yang tidak mau tunduk dianggap sebagai pembangkang," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iskandar Fitriana Sutisna mengatakan ada 450 orang yang menjadi pengikut Toto. Mereka semua tersebar di sejumlah daerah.