Polisi Pembunuh Pria Kulit Hitam di AS Dikenal Bermasalah
ADVERTISEMENT
Polisi Minneapolis, Amerika Serikat , yang membunuh George Floyd ternyata terkenal bermasalah. Ada belasan laporan yang dialamatkan kepada dirinya selama 20 tahun berkarier di kepolisian.
ADVERTISEMENT
CNN pada Kamis (28/5) mengidentifikasi polisi tersebut sebagai Derek Chauvin. Dia adalah polisi yang mencekik Floyd dengan lututnya hingga pria kulit hitam itu tewas. Chauvin dan empat polisi lainnya telah dipecat dan penyelidikan terhadap mereka dilakukan.
Menurut dokumen kepolisian yang dilihat CNN, ada 18 aduan masyarakat terhadap tindakan Chauvin selama dua dekade terakhir. Salah satu pengaduan terparah adalah pembunuhan yang dia lakukan terhadap pelaku kekerasan pada 2006.
Ketika itu, Chauvin dan beberapa polisi menembak mati pria yang menikam kekasihnya dan mengancam mereka dengan senapan. Akibat peristiwa itu, Chauvin diskors tanpa digaji.
Pada 2008, dia juga menembak dua kali perut pelaku kejahatan. Ketika itu, Chauvin berusaha menangkapnya tapi pria itu melawan, lalu ditembak. Pria tersebut berhasil selamat namun menderita luka parah.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya Chauvin yang bermasalah. Tou Thao, polisi lainnya yang terlibat pembunuhan George Floyd , juga pernah enam kali diadukan atas tindakan sewenang-wenang. Pada 2014, Thao dilaporkan atas penyiksaan terhadap Lamar Ferguson.
Thao memukul, menendang, dan menyikut Ferguson yang ketika itu diborgol, menyebabkan gigi-giginya rontok, memar, dan trauma. Padahal ketika itu Thao salah tangkap. Atas tindakannya itu, pada 2017 pengadilan mewajibkan kepolisian membayar ganti rugi sebesar USD 25 ribu kepada Ferguson.
Saat ini penyelidikan terhadap keempat polisi tersebut tengah dilakukan. Kematian Floyd memicu protes besar yang diwarnai kerusuhan dan penjarahan di Minneapolis.
Kondisi kota itu seperti medan perang , dengan pembakaran dan perusakan oleh massa. Gubernur Minnesota mengerahkan Garda Nasional untuk mengamankan situasi.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
ADVERTISEMENT
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona