Polisi Periksa Kontraktor Bangunan SD di Pasuruan yang Roboh

7 November 2019 12:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atap SDN Gentong, Pasuruan Kota Ambruk. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Atap SDN Gentong, Pasuruan Kota Ambruk. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Tim penyidik Kepolisian Resor Kota Pasuruan Jawa Timur memeriksa empat orang saksi terkait dengan peristiwa robohnya atap sebagian bangunan yang ada di SDN Gentong, Kota Pasuruan, Jawa Timur. Peristiwa robohnya atap SD di Pasuruan itu menewaskan dua orang.
ADVERTISEMENT
Kasubag humas Polresta Pasuruan, AKP Endy Purwanto saat dikonfirmasi di Pasuruan, mengatakan empat orang yang diperiksa itu dari beberapa profesi.
"Empat orang yang diperiksa itu masing-masing dari kontraktor, panitia pembangunan yakni sekolah dan juga komite serta dari pihak rumah sakit," katanya saat dikonfirmasi di Mapolresta Pasuruan, Kamis (7/11). Endy tak menjelaskan siapa saja kontraktor yang diperiksa itu.
Menurut Endy, saat ini pihaknya masih belum bisa menentukan siapa tersangka dan yang paling bertanggung jawab dalam robohnya atap SD di Pasuruan itu, karena proses masih penyelidikan.
Atap SDN Gentong, Pasuruan Kota Ambruk. Foto: Dok. Istimewa
"Nanti kalau statusnya sudah dinaikkan kami akan memberi tahu perkembangan lebih lanjut," katanya.
Dia menjelaskan institusinya juga menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik dari Polda Jatim untuk melengkapi berkas pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
"Kami sendiri masih menunggu lab forensik atas kasus ini. Sehingga, kalau sudah selesai dilakukan maka garis polisi yang dipasang di sekolah bisa dicopot," ucapnya.
Atap SDN Gentong, Gadingrejo, Kota Pasuruan, roboh. Insiden robohnya atap SD di Pasuruan itu terjadi pada Selasa (5/11) pagi, sekitar pukul 08.30 WIB. Atap ambruk terjadi pada 4 ruangan kelas. Di antaranya, kelas II A, II B, V B, dan V A. Akibatnya, dua orang meninggal dunia dan sebelas siswa luka-luka.
Korban meninggal dunia adalah guru pengajar, Sevina Arsy Putri Wijaya (19), ditemukan meninggal dunia berada di kelas V A. Kemudian, siswa kelas II B, Irza Almira (8), korban meninggal dunia berada di kelas II B.
ADVERTISEMENT
Sekretariat Daerah Pemkot Pasuruan, Jawa Timur Bahrul Ulum menyatakan bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gentong, Kota Pasuruan, yang ambruk hingga mengakibatkan dua orang tewas, terakhir direnovasi tahun 2012.
"Setelah saya tanyakan kepada Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, bangunan itu direnovasi tahun 2012 dengan menggunakan DAK senilai Rp 256 juta," katanya di Kota Pasuruan, Rabu (6/11).