Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Polisi Sebut Tembok di Tebet Sudah Miring Sebelum Roboh hingga Timpa 4 Warga
22 Januari 2024 11:22 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Polisi masih melakukan penyelidikan soal penyebab robohnya tembok yang menimpa sebuah warung di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Imbas insiden itu, ada 4 orang yang tertimpa, 3 di antaranya tewas.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Tebet Kompol Murodih mengatakan, tembok yang memiliki tinggi sekitar 4 meter tersebut sudah mengalami kemiringan sejak beberapa waktu lalu sebelum roboh.
"Kalau dilihat dari posisi tembok itu cukup tinggi, pagar dengan tinggi 4 meter kondisinya mungkin juga di bawahnya kurang kuat. Jadinya itulah menimbulkan jadinya seperti itu (roboh), dan ada kemiringan, yang tersisa aja masih ada kemiringan," ujar Murodih kepada wartawan, Senin (22/1).
Murodih akan menelusuri adanya unsur dugaan kelalaian dalam insiden tersebut. Pemeriksaan terhadap sejumlah saksi pun kini masih dilakukan.
"Kalau dia miring berarti itu suatu kelalaian yang harusnya diperbaiki, karena kondisi bangunannya nggak normal. Seperti tembok yang lain kan lurus, biasa, kalau ini kan mungkin ada kemiringan kan nggak normal, harusnya diperbaiki," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Akibat Angin Kencang
Tembok tersebut roboh pada Minggu (21/1) siang. Kepala BPBD DKI Isnawa Adji mengatakan, penyebab tembok roboh ini akibat angin kencang.
"Dari informasi yang disampaikan oleh warga setempat, tembok pom bensin sudah retak dan ditambah angin kencang, mengakibatkan tembok tidak kuat menahannya, dan tembok rubuh ke warung samping tembok," kata Isnawa dalam keterangan tertulis.
Isnawa menyebut untuk korban meninggal dunia akan dimakamkan di TPU Menteng usai dilakukan autopsi di RSCM, Jakarta Pusat.
Identitas korban tewas:
1. Samedi Iriyanto BcHk (80 tahun)
2. Ny. Thio Tjnnio (74 tahun)
3. Ami Kusuma Dewi (35 tahun)
Korban luka
1. Muhammad Febian (8 tahun)