Polisi: Sering Terjadi Kebakaran di Jakbar, Perlu Ada Evaluasi

31 Maret 2018 11:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi kebakaran Taman Kota diberi garis polisi. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi kebakaran Taman Kota diberi garis polisi. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polisi hingga kini masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran di Perumahan Taman Kota yang menghanguskan 400 rumah dan menewaskan dua orang warga itu. Namun berdasarkan hasil penyelidikan sementara, diketahui api pertama kali muncul dari rumah seorang warga.
ADVERTISEMENT
Kapolrestro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkapkan, ada 20 saksi yang telah diperiksa. 20 saksi itu adalah orang-orang yang melihat langsung api membakar rumah.
"Berdasarkan saksi-saksi atau penyelidikan secara deduktif, kita dapatkan bahwa sumber api ada di salah satu rumah. Saksi ada 20 yang sudah diperiksa, saksi yang kita ambil adalah yang saat itu melihat api pertama kali," kata Hengki di lokasi, Sabtu, (31/3).
Hengki juga mengatakan pihaknya bersama Pemprov DKI Jakarta berencana untuk bertemu membahas kebakaran yang sering terjadi di Jakarta Barat. Hengki menyatakan perlunya evaluasi secara menyeluruh karena kebakaran terlalu sering terjadi di Jakarta Barat.
"Kita juga akan evaluasi bersama pemerintah karena di Jakbar sering tejadi kebakaran," ujarnya.
Rumah Apo dan Ana, korban tewas Taman Kota. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Apo dan Ana, korban tewas Taman Kota. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, keterangan saksi kebakaran akan dikorelasikan terlebih dahulu dengan hasil olah forensik yang dilakukan Timlabfor Mabes Polri. Dari sana diharapkan penyebab pasti kebakaran dapat diketahui.
"Nah dari laboratorium forensik sudah mengambil barang-barang yang ada di rumah itu, untuk dibawa ke labfor. Pertanyanya kok kenapa bisa membesar sampai menyebarang ke perumahan, ini penyebabnya membesar ini yang kita teliti," pungkasnya.
Kebakaran yang terjadi pada Kamis (29/3) malam diduga warga sekitar terjadi akibat sambaran petir ke satu tiang listrik. Setelah sambaran terjadi, tiang yang menempel dengan rumah warga langsung membakar bangunan tersebut dan hunian lain di sekitarnya.
Musibah itu menyebabkan dua warga Kompleks Taman Kota bernama Apo (70) dan Ana (40) tewas. Mereka terjebak di dalam rumahnya saat hendak menyelamatkan anjingnya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya menelan korban jiwa, kebakaran ini juga mengakibatkan dua orang petugas pemadam kebakaran, M Rivai Hadi dan Novi Rahman mengalami luka bakar. Rivai menderita luka bakar 60 persen sementara Novi menderita luka bakar di kedua kakinya.