Polisi Skotlandia Tangkap 3 Demonstran Antimonarki Inggris

13 September 2022 10:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raja Charles III, Putri Anne, Pangeran Andrew dan Pangeran Edward mengikuti mobil jenazah yang membawa peti mati Ratu Elizabeth II menuju Katedral St. Giles di Edinburgh, Skotlandia. Foto: Jeff J Mitchell/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Raja Charles III, Putri Anne, Pangeran Andrew dan Pangeran Edward mengikuti mobil jenazah yang membawa peti mati Ratu Elizabeth II menuju Katedral St. Giles di Edinburgh, Skotlandia. Foto: Jeff J Mitchell/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Prosesi peti mati Ratu Elizabeth II dan keberadaan keluarga monarki Inggris tidak sepenuhnya disambut baik oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Aparat kepolisian Skotlandia melaporkan, telah melakukan tiga kali penangkapan pada Minggu (11/9) dan Senin (12/9), terkait dengan pelanggaran ketertiban saat peti mati sang ratu dibawa mobil jenazah di sekitar pusat ibu kota Edinburgh.
Dalam keterangannya, polisi telah menangkap seorang wanita berusia 22 tahun yang membawa poster protes anti-monarki serta seorang pria paruh baya berusia 74 tahun yang ditangkap pada Minggu, atas dakwaan pelanggaran ketertiban di sekitar Katedral Saint Giles.
Penangkapan yang terakhir yakni seorang pemuda berusia 22 tahun yang ditangkap pada Senin, akibat melanggar ketertiban di sepanjang rute yang dilalui mobil jenazah pembawa peti mati ratu.
Mobil jenazah yang membawa peti mati Ratu Elizabeth II menuju Katedral St. Giles di Edinburgh, Skotlandia. Foto: Jon Super/Pool via REUTERS
Di hari yang sama, sebuah rekaman video memperlihatkan momen saat anak-anak dan kerabat Elizabeth II berjalan kaki mengikuti mobil jenazah yang membawa peti matinya.
ADVERTISEMENT
Namun suasana khidmat dan duka itu diinterupsi oleh pemandangan seorang warga yang terlihat mencemooh putranya, Pangeran Andrew, memanggilnya sebagai ‘pria tua gila’. Warga itu kemudian dipisahkan dari kerumunan oleh polisi. Secara terpisah, aksi pelanggaran ketertiban di sela-sela prosesi kerajaan juga terjadi di kota lain.
“Seorang pria berusia 45 tahun ditangkap sementara di Oxford setelah terjadi gangguan selama upacara proklamasi Raja Charles,” kata Polisi Thames Valley.
Menurut laporan Reuters, pria itu telah meneriakkan ‘siapa yang memilihnya?’ saat teks proklamasi pengukuhan Raja Charles III dibacakan.