news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polisi soal Demo 'Jokowi End Game': Cukup Perwakilan, Kuburan Sudah Penuh

23 Juli 2021 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus memberikan keterangan pers atas gelar perkara kasus kerumunan acara di Petamburan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/12).  Foto: Rachman/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus memberikan keterangan pers atas gelar perkara kasus kerumunan acara di Petamburan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/12). Foto: Rachman/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Beredar sebuah edaran melalui poster yang berisi kegiatan demonstrasi menolak pelaksanaan PPKM. Demo tersebut rencananya digelar Sabtu (24/7) di depan Istana Negara, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Bahkan, mereka menyebar seruan lewat media sosial dengan sebutan, 'Seruan Aksi Nasional, Jokowi End Game'. Namun, poster ajakan demo itu tidak mencantumkan kontak penanggung jawab.
Terkait hal ini, Polda Metro Jaya mengimbau agar kegiatan tersebut cukup diwakilkan saja. Tak perlu melibatkan banyak pihaknya yang nantinya akan menimbulkan kerumunan.
"Kami mengimbau tolong teman-teman saudara-saudara kami yang mau melakukan kegiatan kerumunan itu menyampaikan pendapat sampaikan dengan bijak silakan datang perwakilan atau kita selesaikan dengan bijak juga," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jumat (23/7).
"Silakan kalau mau menyampaikan pendapat datang ke Polda Metro akan kita terima. Secara bijak untuk kita bisa hindari kerumunan supaya jangan jadi klaster lagi," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Poster seruan aksi nasional di Jakarta menolak PPKM. Foto: Dok. Istimewa
Yusri meminta warga berkaca pada kasus aktif khususnya di Jakarta yang bertambah setiap harinya. Belum lagi keterisian tempat tidur atau BOR pasien corona yang jumlahnya terus terisi.
"Lihat rumah sakit-kuburan sudah penuh. Apa mau diperpanjang lagi PPKM ini? Sementara masyarakat mengharapkan supaya bisa relaksasi. Tapi intinya di sini bagaimana masyarakat mau sadar mau disiplin hindari kerumunan," ujarnya.
Menurut Yusri, dengan adanya kegiatan tersebut bisa jadi kasus COVID-19 di Jakarta akan bertambah serta menimbulkan klaster baru.
"Coba bagaimana kalau bikin lagi kegiatan kumpul-kumpul menyampaikan pendapat di panggung dan membuat kerumunan apakah tidak bisa menjadi klaster kerumunan lagi," jelasnya.