Polisi soal Demo Warga Madura Tolak Antigen ke Surabaya: Kita Sudah Mengimbau

21 Juni 2021 19:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Madura menggelar unjuk rasa terkair tes antigen di Jembatan Suramadu. Foto: Dok. Ahmad Annur
zoom-in-whitePerbesar
Warga Madura menggelar unjuk rasa terkair tes antigen di Jembatan Suramadu. Foto: Dok. Ahmad Annur
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Jawa Timur (Polda Jatim) Kombes Pol Gatot Repli Handoko merespons soal membeludaknya massa warga Madura yang demonstrasi ke Surabaya untuk menolak swab antigen di Jembatan Suramadu.
ADVERTISEMENT
Gatot mengatakan sebelumnya pihak kepolisian sudah mengimbau mereka untuk tidak mendemo karena swab yang dilakukan di Suramadu demi mencegah COVID-19.
"Kita sudah mengimbau dan melakukan pendekatan melalui toga (tokoh agama), tomas (tokoh masyarakat) dan toda (tokoh daerah) agar masyarakat bisa memahami upaya pemerintah untuk menekan penyebaran COVID,"kata Gatot saat dihubungi via WhatsApp, Senin (21/6).
Gatot mengatakan apa yang dilakukan dengan membuka posko pemeriksaan swab antigen di Suramadu itu agar Madura bisa keluar dari zona merah corona.
"Agar Madura bisa keluar dari zona merah," lanjut Gatot.
Sejumlah massa warga Madura mendatangi Surabaya untuk menolak kebijakan tes swab antigen di Jembatan Suramadu, Senin (21/6).
Tes massal itu sudah dilakukan sejak awal Juni 2021 hingga kini untuk melakukan tracing akibat kasus corona di Bangkalan semakin naik.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang beredar, sejumlah massa mengendarai sepeda motor. Mereka membawa poster untuk menyuarakan pesannya.
Salah satu perwakilan dari Koalisi Masyarakat Madura Bersatu, Ahmad Annur, mengatakan massa berangkat dari Suramadu sekitar pukul 09.00 WIB. Kemudian massa menuju ke Surabaya untuk menyuarakan aspirasinya menolak kebijakan tes antigen.
"[Aspirasinya] ini hentikan swab antigen," ujar Ahmad kepada kumparan, Senin (21/6).
Demo akbar yang dilakukan masyarakat Madura untuk menyampaikan tiga tuntutan, yakni hentikan penyekatan yang diskriminatif, lakukan saja tes cepat antigen di tempat hiburan dan kerumunan lainnya di Surabaya dan Wali Kota Surabaya harus meminta maaf kepada warga Madura.