Polisi Tutup Kasus Kematian Siswa SMP Athirah Makassar

2 Juni 2023 17:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polrestabes Makassar menghentikan kasus kematian BNY (15), siswa SMP Athirah Kota Makassar, Sulsel yang terjatuh dari lantai 8 gedung sekolah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polrestabes Makassar menghentikan kasus kematian BNY (15), siswa SMP Athirah Kota Makassar, Sulsel yang terjatuh dari lantai 8 gedung sekolah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polrestabes Makassar menghentikan penyelidikan kasus kematian BNY (15), siswa SMP Athirah Kota Makassar, Sulsel yang terjatuh dari lantai 8 gedung sekolah, pada Rabu (24/5) lalu.
ADVERTISEMENT
"Penyelidikan kasus ini, resmi dihentikan," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib saat jumpa pers, Jumat (2/6).
Ia menjelaskan, dari penyelidikan kematian BNY telah dilakukan pemeriksaan 24 saksi. Mulai dari teman sekolah, guru, OB hingga keluarganya. Hasilnya, tak ditemukan ada unsur pidana dalam kasusnya tersebut.
"Kami menyimpulkan bahwa berdasarkan keterangan saksi, disesuaikan hasil analisa rekaman CCTV dan jejak digital HP korban, kami menyimpulkan tak ditemukan adanya unsur kekerasan pada korban sebelum dia ditemukan terkapar di lapangan," jelasnya.
"Kemudian, korban BNY ini diduga bunuh diri dengan cara melompat dari atap lantai 8 hingga ke lapangan," sambungnya.
Ngajib menegaskan, penyelidikan kasus ini dilakukan secara transparan. Bahkan, polisi telah melibatkan keluarga atau orang tua dari BNY.
ADVERTISEMENT
Orang tua korban yang sebelumnya tidak percaya BNY bunuh diri, kini telah percaya dan menerima kematiannya.
"Kami telah mengundang pihak keluarga korban untuk mengetahui hasil dari proses penyelidikan yang telah kami dapatkan. Dan mereka telah menerimanya. Sehingga kasus ini kami tutup," tegasnya.
Polisi Masih Dalami Motif
Meski telah menyimpulkan kematian BNY murni bunuh diri, tapi polisi belum dapat mengungkap motifnya.
"Kami belum mampu mengetahui alasan korban bunuh diri, karena hanya korban itu sendiri yang mengetahuinya. Jadi saat ini kami masih selidiki motifnya," tandasnya.