Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Polisi Ungkap Karyawan MRT Sempat Dibius 3 Pelaku Sebelum Dibunuh
17 November 2023 19:42 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Polda Metro Jaya mengungkap kasus pembunuhan karyawan MRT , Disa Dwi Yarto (38). Sebelum dibunuh, korban sempat diberikan obat bius.
ADVERTISEMENT
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, mengatakan para tersangka yakni Rosul (29), Imam Safii (31), dan Gunawan Indra Putra (34), telah merencanakan aksi pembunuhan itu pada 1 November 2023 lalu.
Aksi pembunuhan ini dilakukan pada 9 November. Jasad korban dibuang di Banjir Kanal Timur (BKT), Cakung, Jakarta Timur.
"Di sana disekenariokan sesuai awal rencana mereka, di mana minumannya itu diberikan obat bius menurut mereka, dengan sejenis Diazepam. Pada saat diberi obat bius, ternyata tidak ada pengaruh terhadap korban," jelas Hengki dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (17/11).
Kasus ini berawal dari jual beli mobil Toyota Fortuner. Para tersangka mengaku sudah mentransfer uang ke rekening korban untuk membeli mobil.
ADVERTISEMENT
Namun, uang itu tak kunjung masuk. Korban pun berniat membatalkan transaksi tersebut.
"Karena korban kemudian berniat mengurungkan transaksi itu, kemudian mereka melanjutkan pada planning yang berikutnya. Sehingga korban diperintahkan atau dibujuk untuk menunggu [transferan masuk] kemudian dibawa ke mobil seolah-olah akan diantar ke rumahnya sambil menunggu transfer masuk," jelas Hengki.
Korban pun menuruti. Lalu sesampainya di Gerbang Tol Tebet, Jakarta Selatan, korban kemudian dibunuh.
"Jadi satu sebagai pengendara mobil kemudian korban sebelah kiri, dua orang di belakang ada yang mengencangkan seatbeltnya ada yang memegang tangannya, menarik bahunya, baru dilakukan melukai leher korban dan menusuk tubuh korban secara berkali-kali (7 kali di dada)," ungkap Hengki.
Pelaku Pakai Atribut Agama Agar Korban Percaya
ADVERTISEMENT
Hengki kemudian mengungkapkan alasan korban tak ragu bertemu langsung dengan para tersangka.
"Komplotan ini bersepakat akan memanggil atau mengundang salah satu penjual ataupun orang akan berniat menjual mobilnya, dengan menggunakan akun Facebook, dan ternyata akun Facebook-nya ini ada desepsinya juga, menggunakan atribusi agama, menggunakan pakaian muslim untuk meyakinkan korban bahwa ini memang bukan komplotan penipu, orang jahat, dan sebagainya," tutur Hengki.
Satu pelaku lainnya, Gunawan Indra Putra, hingga kini masih buron. Dia diminta segera menyerahkan diri.
"Tolong rekan-rekan media bantu segera menyerahkan diri atau kami tindak tegas karena ini sangat berbahaya," tandas Hengki.