Politikus PAN Minta Jokowi Turun Langsung Tangani Kebocoran Pipa Gas PT SMGP

25 April 2022 9:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saleh Partaonan Daulay, Anggota Komisi IX DPR RI. Foto: ANTARA/Dewanto Samodro
zoom-in-whitePerbesar
Saleh Partaonan Daulay, Anggota Komisi IX DPR RI. Foto: ANTARA/Dewanto Samodro
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Daulay, meminta pemerintah segera menangani persoalan kebocoran Pipa Gas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT SMGP di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik, Mandailing Natal, Sumut. Ia menyesalkan puluhan korban dirawat di rumah sakit akibat menghirup gas beracun dari pipa yang bocor.
ADVERTISEMENT
Saleh berharap, Presiden Jokowi bisa turun langsung untuk menangani persoalan tersebut.
"Keselamatan warga masyarakat harus menjadi prioritas utama. Mereka di sana tidak paham apa yang dilakukan PT SMGP. Tapi kalau ada yang keracunan, mereka pasti panik," kata Saleh dalam keterangannya, Senin (25/4).
"Mengingat pentingnya hal ini, saya meminta agar Presiden Jokowi turun tangan. Di wilayah-wilayah lain, Presiden sering turun tangan juga. Saya yakin, Presiden pasti akan mau memperhatikan dan menyelesaikan masalah ini," imbuhnya.
Saleh menyoroti insiden ini sudah beberapa kali terjadi. Ia menyayangkan kejadian serupa terus berulang seakan tak belajar dari pengalaman sebelumnya.
"Warga sekitar yang tinggal di kisaran Sorik Merapi pasti khawatir. Mereka trauma dan ketakutan setiap saat. Tentu kerugian psikologisnya tidak bisa dibayar dengan apa pun," ujar anggota Komisi IX DPR ini.
ADVERTISEMENT
"Dulu juga pernah bocor. Saya sempat berkunjung ke sana. Silaturahim dan melihat kondisi masyarakat. Pipa-pipa yang mengalirkan gas dari panas bumi di sana sangat besar-besar. Bayangkan kalau itu bocor," tambahnya.
Saleh menegaskan, pemerintah sudah seharusnya melakukan evaluasi, pengawasan, dan audit terhadap kinerja PT SMGP. Ia mewanti-wanti jangan sampai karena berharap mendapatkan energi terbarukan, pemerintah lupa pada keselamatan warga.
Ia juga meminta pemerintah jangan ragu menutup PLTP PT SMGP di Mandailing Natal apabila memang dibutuhkan waktu untuk menyelesaikan masalah kebocoran pipa.
"Energi tentu sangat penting, tetapi kenyamanan dan ketenangan masyarakat jauh lebih penting. Kalau ada yang salah, PT SMGP-nya ditutup saja dulu," pesannya.
"Kalau semua sudah dinyatakan aman, baru nanti dipikirkan kelanjutannya. Jangan buru-buru balik modal dan cari untung. Sekali lagi, keselamatan warga harus di atas segalanya," pungkas dia.
ADVERTISEMENT
PLTP PT SMGP kembali bocor pada Minggu (24/4) pagi. Puluhan warga di sekitar proyek, mengalami keracunan.
Sebelum peristiwa ini, kejadian serupa juga terjadi pada Minggu (6/3). Saat itu, sebanyak 58 warga keracunan dan dilarikan ke rumah sakit. Saat itu perusahaan sedang well testing.
Pada 25 Januari 2021, pipa PT SMPG juga sempat bermasalah. Pengerjaan proyek itu juga mengeluarkan pipa beracun dan menewaskan 5 orang penduduk sekitar.