Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Politikus PDIP Sambut Pemakaian GeNose di DPR: Tak Ada yang Bisa Deteksi 100%
11 Agustus 2021 17:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Saya kira kita sambut baik ya, soal GeNose dimasukkan di dalam sebagai screening di parlemen kita sambut baik. Kenapa? Selain itu ciptaan anak bangsa sendiri, yang paling utama adalah sudah lolos uji teknis dan uji klinis," kata Rahmad, Rabu (11/8).
Rahmad berpandangan saat ini penggunaan GeNose masih efektif di sejumlah tempat seperti rumah sakit hingga perusahaan. Saat ini, kata dia, hanya alat transportasi yang tak lagi menggunakan GeNose.
"Kalau soal pro dan kontra wajar. Soal efektivitas saat ini yang tidak digunakan untuk transportasi tapi untuk di RS dan perusahaan-perusahaan masih menggunakan itu. Dan lagi pula tidak ada 100 persen yang bisa deteksi, tidak ada," kata dia.
Politikus PDIP ini mengatakan saat ini penelitian terhadap alat hingga obat corona terus dikembangkan. Sehingga, jika ada kekurangan dari GeNose dapat diperbaiki.
"Kemudian kalau ada kekurangan kan ini teknologi terus berkembang penelitian terus dikembangkan, enggak ada masalah saya kira. Jadi saya kira baguslah apa pun untuk screening kita sambut baik enggak ada soal justru kita sambut baik," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, ia mendorong agar semakin banyak penemuan nasional terkait alat dan obat corona. Sehingga, Indonesia tak terlalu tergantung dengan impor.
"Kemudian kita juga mendorong kepada temuan-temuan anak bangsa di saat pandemi ini. Entah itu vaksin, entah itu alat screening, reagen yang digunakan untuk screening PCR maupun tes antigen, itu kan juga masih impor gitu," kata dia.
"Seluruh potensi kita kerahkan untuk menemukan alat-alat, menemukan obat-obatan, menemukan vaksin dan menemukan yang lain. Kita harus mandiri sebagai bangsa dan kita harus berdaulat di bidang kesehatan," tandas Rahmad.
Live Update