Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Indonesia kembali diramaikan dengan fenomena santet usai kasus Soeparwati, istri dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr Zainal Arifin Ahmad, mengeluarkan paku hingga jarum dari tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Soeparwati, yang berprofesi sebagai guru di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Minggu, 24 September 2023 setelah maghrib, mengalami pusing, badan panas, kemudian punggungnya terasa berat.
"Kemudian dia muntah darah. Setelah darah itu, ada paku. Paku yang pertama keluar itu ada tujuh," kata Zainal melalui sambungan telepon, Senin (10/6).
Dosen Antropologi Sosial UI, Irfan Nugraha, menyebut fenomena santet tidaklah mesti harus dilihat sebatas benar atau tidak. Menurut mahasiswa S3 di SOAS University of London ini, fenomena tersebut juga tidak bisa dipandang sebagai sesuatu yang kontra sains. Yang terpenting, kata dia, antropologi melihat bahwa masih banyak manusia yang percaya santet itu ada.
"Dalam antropologi, tradisi kebanyakan [diartikan] sebagai religion ya. Satu bagiannya kan tentang belief system, sistem keyakinannya. Dan ada penelitian yang khusus tentang apa yang dinamakan definisi tentang konsep magic itu sendiri. Magic itu sebenarnya adalah sistem keyakinan," jelas Irfan kepada kumparan, Rabu (12/6).
ADVERTISEMENT
Lantas, apakah kamu sendiri percaya santet itu ada? Sampaikan jawabanmu dalam polling kumparan di bawah ini. Berikan juga pendapatmu dalam kolom komentar.