Polling: Kamu Tidur dengan Lampu Menyala atau Mati?

Ilustrasi perempuan tidur di malam hari. Foto: Shutter Stock

Layaknya barang elektronik yang perlu di-charge untuk diisi dayanya, manusia juga butuh mengisi energinya dengan tidur. Ada orang yang nyaman tidur di lingkungan terang dengan menyalakan lampu, tetapi ada juga yang nyaman tidur dengan lampu mati.

Bagi sebagian orang, tidur dengan lampu menyala membuat tidur lebih terasa aman dan nyaman. Tetapi, ternyata ada risiko yang datang jika tidur dengan lampu menyala. Mengutip dari Sleep Foundation, tidur dengan lampu nyala akan berefek pada kualitas tidur dan meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, dan juga diabetes.

Cahaya berperan penting dalam ritme sirkadian tubuh. Ritme sirkadian adalah pola internal tubuh yang berubah setiap 24 jam sebagai respons terhadap tanda-tanda eksternal. Contohnya, lingkungan yang terang akan membuat tubuh berpikir saat itu adalah saatnya untuk terjaga. Sedangkan lingkungan yang gelap mengindikasikan tubuh untuk beristirahat.

Jika tidur dalam keadaan lampu menyala, tidur akan tidak optimal. Tubuh akan memproduksi melatonin yang lebih sedikit dibanding saat tidur dalam keadaan gelap. Melatonin yang sedikit diproduksi tubuh akan membuat tubuh sulit untuk tidur.

Selain risiko kesehatan, tidur dengan lampu menyala juga akan meningkatkan penggunaan energi yang efeknya adalah tagihan listrik juga akan meningkat. Jika diasumsikan lampu kamar adalah lampu LED 5-12 watt, menyalakan lampu untuk tidur malam 8 jam akan memakan biaya sekitar Rp 1.800 hingga Rp 3.600 per bulannya.

Sementara itu, tidur dalam keadaan gelap memiliki banyak manfaat karena tidur tidak akan terganggu dengan adanya cahaya. Tubuh akan memproduksi melatonin yang lebih banyak dibanding jika tidur dalam keadaan terang. Hasilnya, tidur pun akan lebih mudah dan kualitas tidur akan lebih baik.

Lantas, kamu tidur dengan lampu yang menyala atau mati? Sampaikan jawabanmu dalam polling kumparan di bawah ini. Berikan juga pendapatmu dalam kolom komentar.