Polling kumparan: 60,7% Pembaca Tak Setuju Bila Stasiun Karet Ditutup

13 Januari 2025 10:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Stasiun Karet. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Stasiun Karet. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebanyak 60,7 persen atau 681 pembaca kumparan tak setuju dengan wacana penutupan Stasiun Karet. Angka ini merupakan hasil polling kumparan yang dilakukan pada 4 hingga 11 Januari 2025.
ADVERTISEMENT
Total ada sebanyak 1.122 responden yang menjawab polling ini. Sementara, terdapat 39,3 persen atau 441 pembaca yang setuju jika Stasiun Karet akan ditutup.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap Stasiun KRL Karet rencananya akan ditutup tahun ini. Keputusan itu merupakan usaha melancarkan konektivitas antarstasiun yang saling berdekatan.
Rencana tersebut menimbulkan polemik, khususnya dari para pengguna KRL atau yang biasa dikenal dengan nama Anker (Anak Kereta). Di sisi lain, pengamat transportasi menilai bakal ditutupnya stasiun itu berdampak positif ke pengelolaan transportasi di Jakarta.
Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Deddy Herlambang, menyatakan penutupan Stasiun Karet berdampak positif dalam konteks makro pengelolaan transportasi di Jakarta. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) yang dirancang untuk mendukung integrasi kawasan dan mengoptimalkan perjalanan kereta.
ADVERTISEMENT
“Kalau perjalanan KRL, jelas akan lebih mempercepat waktu tempuh karena stasiun yang dilalui berkurang. Penumpang yang biasanya naik dari Stasiun Karet akan berjalan kaki ke BNI City, tetapi hal ini sesuai dengan konsep TOD,” kata Deddy kepada kumparan, Jumat (3/1).
Direktori transportasi integrasi dari Stasiun BNI City dan Stasiun Sudirman. Foto: Aliya R Putri/kumparan
Deddy menjelaskan, kawasan Dukuh Atas sudah didesain sebagai pusat TOD. Artinya, integrasi antarmoda menjadi fokus utama.
“Jarak antara Stasiun Karet ke BNI City hanya 200 meter, masih dalam lingkup pejalan kaki. TOD dalam Rencana Transportasi Jabodetabek (RTJ) menetapkan patokan maksimal 500 meter untuk akses pejalan kaki, sehingga ini masih ideal,” ungkapnya.
Terbaru, Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal menegaskan Stasiun Karet belum pasti ditutup. Saat ini proses pengkajian masih terus berlangsung.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kumparan sudah mencoba berjalan kaki ke Stasiun Karet dari Stasiun BNI City. Kami membutuhkan 17 Menit 48 Detik untuk menuju fasilitas transportasi umum yang ada di sekitaran Stasiun Karet.