Polling kumparan: 60,71% Pembaca Setuju SBMPTN Tanpa Tes Mata Pelajaran

19 September 2022 20:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peserta bersiap untuk mengikuti pelaksanaan UTBK seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di UPN Veteran Jakarta, Pondok Labu, Jakarta, Selasa (17/5/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Peserta bersiap untuk mengikuti pelaksanaan UTBK seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di UPN Veteran Jakarta, Pondok Labu, Jakarta, Selasa (17/5/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Sebanyak 60,71 persen pembaca kumparan setuju dengan aturan baru Kemdikbud soal seleksi masuk PTN tanpa tes mata pelajaran. Ini diketahui berdasarkan polling yang dilakukan sejak 10 hingga 19 September 2022.
ADVERTISEMENT
Ada 1.400 pembaca yang memberikan pendapatnya dalam polling ini. Sebanyak 850 responden di antaranya setuju dengan skema baru tersebut. Sementara itu, 550 orang atau 39,29 persen justru menyatakan tidak setuju dengan penghapusan tes mata pelajaran.
Jadi pada tahun 2023 mendatang, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) hanya akan mengetes potensi skolastik (TPS) dan menghilangkan tes mata pelajaran atau TPA.
Tes skolastik itu terdiri dari tes potensi kognitif, literasi bahasa Inggris dan Indonesia, serta penalaran matematika. Tak ada lagi mata pelajaran IPA atau IPS seperti SBMPTN selama ini.
Salah satu pembaca kumparan, Doddi Priyambodo, menyampaikan Ia sangat setuju dengan inisiatif Menteri Nadiem Makarim. Bagi Doddi, penalaran matematika, logika, dan literasi bahasa Indonesia dan Inggris sejatinya yang sangat dibutuhkan secara nyata.
ADVERTISEMENT
Perubahan skema atau pola masuk PTN ini tentunya menuai pro dan kontra. Hal ini pertama kali disampaikan oleh Nadiem dalam tayangan Youtube Kemendikbud di acara Merdeka Belajar episode 22: Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri, Rabu (7/9).
Nadiem menyebut bahwa perubahan skema atau pola terjadi pada tiga jalur masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Yakni, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan seleksi mandiri. Aturan masuk PTN terbaru ini diklaim Nadiem membuat pelajaran jadi lebih holistik.
Mendikbud Nadiem Makarim. Foto: dok. kemdikbud.go.id
Perubahan seleksi masuk PTN ini diatur dalam Permendikbud Ristek Nomor 48 Tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana pada PTN. Aturan itu diteken Nadiem pada 1 September dan diundangkan Menkumham 5 September. Skema ini nantinya akan berlaku pada tahun 2023 mendatang.
ADVERTISEMENT
Perubahan skema ini memang dianggap cukup tiba-tiba. Sebab, beberapa mahasiswa justru sudah mempersiapkannya sejak beberapa waktu lalu. Sementara itu, Kemendikbudristek menyebut transformasi seleksi masuk PTN ini akan lebih adil.
Reporter: Tri Vosa Ginting