Polling kumparan: 69,71% Pembaca Percaya Santet Itu Nyata

20 Juni 2024 15:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan paku hingga jarum yang keluar dari tubuh Soeparwati, Istri Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr Zainal Arifin Ahmad yang kena sihir. Foto: Dok Dr Zainal Arifin Ahmad
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan paku hingga jarum yang keluar dari tubuh Soeparwati, Istri Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr Zainal Arifin Ahmad yang kena sihir. Foto: Dok Dr Zainal Arifin Ahmad
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 69,71 persen atau 1.365 pembaca kumparan percaya bahwa santet itu ada. Angka ini didapatkan dari hasil polling kumparan yang tayang pada 13 sampai 20 Juni 2024.
ADVERTISEMENT
Total ada sebanyak 1.958 responden yang berpartisipasi dalam polling ini. Sisanya, 30,29 pembaca atau 593 orang tidak percaya santet ada.
Sebelumnya, santet kembali bikin heboh setelah paku dan jarum keluar dari tubuh Soeparwati, istri dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr Zainal Arifin Ahmad.
Soeparwati, yang berprofesi sebagai guru di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Minggu, 24 September 2023 setelah maghrib, mengalami pusing, badan panas, dan punggungnya terasa berat.
"Kemudian dia muntah darah. Setelah darah itu, ada paku. Paku yang pertama keluar itu ada tujuh," kata Zainal melalui sambungan telepon, Senin (10/6).
Dosen Antropologi Sosial UI, Irfan Nugraha, menyebut santet tidaklah mesti harus dilihat sebatas benar atau tidak. Menurut mahasiswa S3 di SOAS University of London ini, santet juga tidak bisa dipandang sebagai sesuatu yang kontrasains. Yang terpenting, kata dia, antropologi melihat bahwa masih banyak manusia yang percaya santet itu ada.
ADVERTISEMENT
"Dalam antropologi, tradisi kebanyakan [diartikan] sebagai religion, ya. Satu bagiannya, kan, tentang belief system, sistem keyakinannya. Dan ada penelitian yang khusus tentang apa yang dinamakan definisi tentang konsep magic itu sendiri. Magic itu sebenarnya adalah sistem keyakinan," jelas Irfan kepada kumparan, Rabu (12/6).