Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Polling kumparan: 71,24% Pembaca Masih Menggunakan Sedotan Plastik
13 November 2024 17:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sebanyak 71,24 persen atau 1.053 pembaca kumparan masih menggunakan sedotan plastik . Angka ini merupakan hasil polling kumparan yang dilakukan pada 4 Oktober-11 November 2024.
ADVERTISEMENT
Total ada sebanyak 1.378 responden yang menjawab polling ini. Sementara, terdapat 28,76 persen atau 425 pembaca tidak lagi menggunakan sedotan plastik.
Seperti yang kita ketahui, sedotan plastik menjadi salah satu jenis sampah yang dapat membahayakan lingkungan. Menurut studi World Economic Forum, diperkirakan pada 2050, jumlah sampah di laut akan lebih banyak dibanding ikan.
Di sisi lain, jumlah timbulan sampah di Indonesia pada 2023 mencapai 38,31 juta ton. Angka tersebut dipublikasikan pada Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Berdasarkan data SIPSN 2023 yang diakses pada 23 Oktober 2024, angka timbulan sampah terus naik dari tahun ke tahun. Meski begitu, penanganan sampah baru menyentuh setengahnya.
ADVERTISEMENT
Pada 2023, misalnya, sampah yang ditangani ada di angka 18,83 juta ton. SIPSN 2023 sendiri tak merinci seperti apa bentuk penanganan sampah tersebut.
Meski begitu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatur regulasi penghentian penggunaan secara bertahap beberapa jenis plastik sekali pakai pada akhir tahun 2029.
Jenis plastik yang dihentikan itu adalah styrofoam, alat makan plastik sekali pakai, sedotan plastik, kantong belanja plastik, kemasan multilayer, maupun kemasan berukuran kecil.
Langkah kecil yang dapat kita lakukan salah satunya adalah dengan mengganti kebiasaan menggunakan sedotan plastik dengan bahan lainnya.
Saat ini, sudah ada banyak alternatif sedotan plastik. Mulai dari sedotan kertas, kaca, besi, hingga sedotan berbahan dasar pati jagung (pla).
ADVERTISEMENT