Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Polling kumparan: 88,93% Pembaca Tak Tertarik Ikutan Cek Khodam
5 Juli 2024 7:57 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sebanyak 88,93 persen atau 1.558 pembaca kumparan tak tertarik mengikuti tren viral cek khodam di media sosial. Angka ini merupakan hasil polling kumparan yang beredar pada 25 Juni-2 Juli 2024.
ADVERTISEMENT
Total ada sebanyak 1.752 responden yang menjawab polling ini. Sisanya, 11,07 persen atau 194 pembaca tetap tertarik untuk cek khodam mereka di sosial media .
Hingga saat ini, media sosial masih diramaikan dengan layanan cek khodam, baik menggunakan website maupun dengan cara memasukkan nama di kolom komentar live TikTok.
Awalnya, fenomena cek khodam ini ramai di media sosial TikTok. Di platform tersebut, sejumlah kreator konten menayangkan live atau siaran langsung untuk menerawang khodam milik penonton.
Berdasarkan pantauan kumparan, salah satu akun kreator konten di TikTok dapat mendulang hingga seribuan penonton dalam sekali live. Mereka bahkan ada yang menawarkan jasa subscription plan (langganan) via TikTok dengan biaya sekitar Rp 44 ribu per bulan.
ADVERTISEMENT
Penonton yang subscribe dapat memiliki akses eksklusif ke sub-only live chat dan sub-only chat. Dengan privilege tersebut, penonton yang berlangganan dapat memberikan komentar bahkan saat kolom komentar dimatikan.
Menurut dosen Sastra Jawa Universitas Indonesia (UI), Prapto Yuwono, tren cek khodam yang ada di media sosial perlu diwaspadai. Menurutnya, cek khodam hanya melalui nama seperti di TikTok itu tidak sesuai dengan yang dipahami dalam budaya masyarakat Jawa.
“Kalau itu [live yang di TikTok] ya bisa saja menyesatkan menurut saya, karena belum tentu orang ‘pintar’ itu benar, kan. Jadi bisa aja rekayasa, bisa apa, karena dia berbayar gitu, hati-hati aja gitu. Jadi banyak cara punya kamuflase bisnis sebetulnya, kan,” ungkap Prapto saat dihubungi kumparan, Rabu (26/6).
ADVERTISEMENT
Menurut Prapto, tidak semua orang dewasa memiliki khodam. Namun jika punya, kata dia, seseorang dapat mengeceknya dengan tata cara khusus. Yang jelas, tegas dia, seseorang tidak bisa mengetahuinya hanya melalui nama. Perlu rangkaian dan upacara khusus untuk mengecek apakah seseorang memiliki khodam.