Polling kumparan: 89,12% Pembaca Akui Nama 'Seksis' Program Instansi Tak Pantas

21 Juli 2024 11:13 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi situs SiPepek Pemkab Cirebon. Kini SiPepek telah berganti nama menjadi SiPepeg. Foto: Syawal Febrian Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi situs SiPepek Pemkab Cirebon. Kini SiPepek telah berganti nama menjadi SiPepeg. Foto: Syawal Febrian Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebanyak 89,12 persen atau 2.228 pembaca kumparan mengakui bahwa nama program instansi yang bernada 'seksis' adalah sesuatu yang tak pantas. Angka ini merupakan hasil polling kumparan yang dilakukan pada 10-17 Juli 2024.
ADVERTISEMENT
Total ada sebanyak 2.500 responden yang menjawab polling ini, dan sebanyak 272 pembaca atau 10,88 persen yang mengakui bahwa nama-nama tersebut pantas digunakan untuk menamakan sebuah program instansi.
Sebelumnya nama-nama program sejumlah instansi pemerintah yang dianggap "seksis" disorot. Sejumlah program pemerintah diberikan nama yang jika bila disingkat membentuk singkatan seperti Simontok, Sisemok, hingga Siska Ku Intip.
Nama-nama itu pun menuai kritik.
"Jangan sampai karena ingin mudah diingat, singkatan nama program pemerintah tersebut dibuat asal-asalan atau nyeleneh sehingga dapat menimbulkan konotasi negatif, bahkan menjurus ke pornografi atau seksualitas," kata Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Edi Santoso, seperti diberitakan Antara, Selasa (9/7)
Sejumlah pemda yang programnya disinggung akhirnya memberi klarifikasi, salah satunya Pemerintah Kabupaten Bogor yang punya aplikasi bernama SiCantik.
ADVERTISEMENT
"Penamaan SiCantik supaya mudah diingat dan familiar," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Irwan Purnawan.