Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Polling kumparan: 89,71 % Pembaca Tidak Yakin Jokowi Netral di Pilpres 2024
15 Januari 2024 14:51 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Total ada sebanyak 4.122 responden yang berpartisipasi dalam polling ini. Sebanyak 89,71 persen atau 3.698 orang di antaranya tidak yakin Presiden Jokowi netral di Pilpres 2024. Ini berarti, hanya ada 424 orang atau 10,29 persen yang yakin Presiden Jokowi netral di Pilpres 2024.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat ramai diperbincangkan tak netral usai putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka dapat melenggang bebas menjadi calon wakil presiden (cawapres) saat usianya masih 35 tahun. Padahal sebelumnya syarat batas usia capres-cawapres serendah-rendahnya adalah 40 tahun saja.
Saat itu, eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman yang juga adik ipar dari Jokowi mengabulkan sebagian pengajuan gugatan dari mahasiswa Universitas Surakarta (Unsa) bernama Almas Tsaqibbirru Re A.
ADVERTISEMENT
Dalam perkara nomor 90/PUU-XXI/2023, salah satu isi gugatan yang dikabulkan MK terkait syarat usia capres-cawapres adalah berusia paling rendah 40 tahun atau berpengalaman sebagai kepala daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Berkat pengalamannya menjadi Wali Kota Solo, Gibran berhasil keluar menjadi cawapres nomor urut 02 bersama Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres).
Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga terlihat makan malam bersama capres 02 Prabowo Subianto pada Jumat (5/1) malam di sebuah restoran elite di Jakarta Pusat. Momen pertemuan ini terekam kamera. Prabowo dan Jokowi nampak asyik bercengkrama pada saat itu.
Ia juga ikut berkomentar usai debat ketiga Pilpres 2024 selesai diselenggarakan pada Minggu (7/1) malam.
"Tapi kalau sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan dan lain-lainnya, saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton," kata Jokowi di sela kunjungan kerja di Banten, Senin (8/1).
ADVERTISEMENT
Tak hanya berkomentar soal debat yang saling menyerang personal, Jokowi juga menunjukkan perasaannya usai menonton debat tersebut.
"Saya kira akan banyak yang kecewa," jelasnya.
Namun, Selang beberapa hari, Jokowi muncul dan menegaskan bahwa komentarnya tersebut berlaku untuk ketiga capres.
"Saya berbicara untuk ketiga calon," tegas Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (9/1).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berkomentar salah satunya soal pertemuan yang digelar jelang debat ketiga pilpres itu. Ia mengingatkan, pemimpin harus netral dan dapat memastikan pemilu berjalan demokratis dan adil.
"Legacy seorang pemimpin termasuk presiden itu adalah tanggung jawab memastikan pemilu dapat berjalan secara demokratis, adil dan mencegah suatu perlakuan yang tidak adil," ujar Hasto di DPP PDIP, Menteng, Sabtu (6/1).
ADVERTISEMENT
"Pak Jokowi selaku presiden, kepala negara pemerintahan oleh UU, norma-norma demokrasi yang baik dituntut untuk netral. Ini yang menjadi harapan dari PDIP dan masyarakat," imbuh dia.
Hasto meyakini, rakyat sudah cerdas dalam melihat situasi. Mereka akan mengecam pemimpin yang tak netral.
"Ketika ada pemimpin yang seharusnya netral tetap tidak netral, maka rakyat yang semakin cerdas akan menyampaikan sikapnya," kata dia.
Capres 01 Anies Baswedan turut berkomentar atas ramainya publik yang menilai Presiden Jokowi tidak netral. Ia menyebut yang ia pegang saat ini adalah presiden netral.
"Saya tidak tahu apakah presiden membantu atau tidak. Seperti pernyataan beliau saya masih pegang bahwa beliau menyatakan netral," ujar Anies di Gorontalo, Selasa (9/1).
"Kami berpandangan itu harus dipegang terus," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Anies juga tidak dapat menilai, apakah etis seorang kepala negara mengomentari debat capres tertentu.
"Biar publik yang menilai," ucap Anies.
Sebelumnya, Anies pun juga sempat heran mengapa Presiden Jokowi ikut mengomentari soal teknis debat capres.
"Saya malah agak terkejut Pak Presiden kok berkomentar soal debat ya? Jadi saya tidak mau berkomentar terlalu banyak dah, biar publik aja nanti yang menilai," kata Anies.