Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Polling kumparan: Mayoritas Voters Setuju PSBB DKI dan Bodetabek Harus Mengikuti
15 September 2020 17:55 WIB
ADVERTISEMENT
DKI Jakarta resmi memberlakukan PSBB ketat pada Senin (14/9). Keputusan ini diambil setelah Gubernur Anies Baswedan menarik rem darurat PSBB transisi pada 9 September lalu.
ADVERTISEMENT
Keputusan PSBB ketat tersebut sempat menuai polemik. Itu karena, ada pejabat yang mendukung dan ada pula yang mengkritik.
Satgas COVID-19 merupakan salah satu pihak yang menyambut baik keputusan Anies. Bahkan, Ketua Satgas COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo menyebut pihaknya dilibatkan dalam penyusunan Pergub DKI soal PSBB.
Di sisi lain kritik muncul dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Ia menuding pengumuman PSBB ketat DKI Jakarta membuat IHSG anjlok.
Di tengah polemik itu, kumparan menggelar polling untuk mengetahui pendapat masyarakat terhadap kebijakan PSBB ketat DKI. Polling ini diikuti oleh 1.887 pembaca kumparan pada 13-15 September 2020.
Hasilnya, mayoritas peserta polling setuju terhadap kebijakan Anies Baswedan memberlakukan PSBB ketat. Persentase yang setuju mencapai 73,77 persen atau mewakili 1.392 suara peserta polling.
ADVERTISEMENT
Sementara, mereka yang tidak setuju persentasenya sebesar 26,23 persen. Ini mewakili 495 dari 1.887 total peserta.
Hasil polling tersebut berkorelasi dengan polling yang kumparan gelar sebelumnya pada 10-11 September 2020. Polling yang digelar sehari setelah Anies mengumumkan penarikan rem darurat PSBB transisi berkaitan dengan sentimen mengenai perlu tidaknya wilayah Bodetabek mengikuti langkah DKI.
Latar belakangnya yakni pendapat ahli dari Universitas Griffith, Dicky Budiman, yang menyebut agar daerah lain berani mengambil kebijakan seperti DKI.
"Kemudian juga, di daerah sekitar Jakarta ini, Jabodetabek ini, harus melakukan hal yang sama. Terutama yang aktivitas warganya di Jakarta. Karena bila tidak, efektivitasnya juga akan tidak maksimal. Ini harus berlaku serentak," kata Dicky, Rabu (9/9).
Hasilnya mayoritas voters setuju mengenai perlunya Bodetabek mengikuti langkah DKI menarik rem darurat. Persentase yang setuju sebesar 81,53 persen atau 342 dari 444 peserta polling kumparan.
ADVERTISEMENT
Adapun, mereka yang tidak setuju Bodetabek menarik rem darurat sebanyak 82 voters atau setara 18,47 persen dari total peserta polling.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .