Polling: Nama Program Instansi 'Simontok' hingga 'Jebol Ya Mas', Pantas Tidak?

10 Juli 2024 20:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ilustrasi situs SiPepek Pemkab Cirebon. Foto: Syawal Febrian Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi situs SiPepek Pemkab Cirebon. Foto: Syawal Febrian Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Nama-nama program sejumlah instansi pemerintah yang dianggap nyeleneh viral di media sosial. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
SIPEPEK - Sistem Pelayanan Program Penanggulangan Kemiskinan dan Jaminan Kesehatan. Program ini terkait kebutuhan warga kurang mampu di Kabupaten Cirebon.
SITHOLE - Sistem Informasi Konsultasi Hukum Online Pengadilan Negeri Semarang.
SISKA KU INTIP - Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti - Plasma yang ada di Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan.
SIMONTOK - Sistem Monitoring Stok dan Kebutuhan Pangan Pokok. Pemerintah Kota Solo.
SISEMOK - Sistem Informasi Organisasi Kemasyarakatan. Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
SICANTIK - Sistem Pencatatan Kehadiran & Kinerja. Program ini mencatat kehadiran serta kinerja ASN di wilayah Kabupaten Bogor.
SIGANTENG - Sistem Informasi Ketenagalistrikan Jawa tengah. Aplikasi terkait pengajuan terkait izin ESDM di Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
SIPEDO - Sistem Pelatihan Berbasis Data Online. Program untuk memudahkan fungsi pelatihan di Balai Pelatihan Kerja di Sumedang.
MAS DEDI MEMANG JANTAN - Masyarakat Berdedikasi Memperhatikan Angkatan Kerja Rentan. Kota Tegal. Program untuk memberikan perlindungan kepada para pekerja Bukan Penerima Upah (BPU).
i-PUBERS - Integrasi Pupuk Bersubsidi. Program Kementan kerja sama dengan PT Pupuk Indonesia.
JEBOL YA MAS - Program Inovasi Puskesmas Anggut Atas. Pemerintah Kota Bengkulu.
BOTI - Bantuan Operasional Tempat Ibadah milik Pemprov DKI.
Nama-nama itu pun tengah menuai kritik. Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Edi Santoso, bahkan meminta pemerintah untuk tak asal membuat singkatan nama program seperti itu.
"Jangan sampai karena ingin mudah diingat, singkatan nama program pemerintah tersebut dibuat asal-asalan atau nyeleneh sehingga dapat menimbulkan konotasi negatif, bahkan menjurus ke pornografi atau seksualitas," kata Edi seperti diberitakan Antara, Selasa (9/7)
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Kepala Puskesmas Anggut Atas Kota Bengkulu, Armailis, mengklarifikasi nama 'Jebol Ya Mas' yang saat ini menuai kritik. Menurutnya, program yang diluncurkan pada 2022 lalu itu dipilih agar masyarakat lebih mudah mengingat dan mengenal program kesehatan tersebut.
"Namanya 'Jebol Ya Mas' yang merupakan singkatan dari 'Jemput Bola Layani Masyarakat'. Jadi tidak memiliki makna yang negatif, melainkan sebuah singkatan, sebuah nama program inovasi," kata Armailis, Rabu (10/7).
Lantas, apa pendapatmu soal nama-nama instansi tersebut? Pantas atau tidak?