Polling: Rektor ITK Singgung 'Manusia Gurun', Perlu Dipecat Atau Tidak?

1 Mei 2022 15:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
88
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof Ir Budi Santosa Purwokartiko, PhD, Rektor ITK. Foto:  itk.ac.id
zoom-in-whitePerbesar
Prof Ir Budi Santosa Purwokartiko, PhD, Rektor ITK. Foto: itk.ac.id
ADVERTISEMENT
Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Prof Budi Santosa Purwokartiko tengah menjadi sorotan. Hal itu tak terlepas dari tulisannya yang menyinggung istilah 'manusia gurun'.
ADVERTISEMENT
Dalam tulisannya di Facebook, Budi menyinggung soal ada 12 mahasiswi calon penerima Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di bawah Kemenkeu yang berpikiran terbuka. Budi Santosa merupakan salah satu penguji calon penerima LPDP tersebut. Dia mengatakan, dari segi berpakaian, tidak ada satu pun mahasiswi tersebut yang menutup kepala ala 'manusia gurun'.
Tulisan Budi itu kemudian menjadi polemik di media sosial, bahkan trending di Twitter. Banyak yang mengkritik tulisan Budi berbau rasialis. Salah satu kritik tersebut datang dari Menko Polhukam Mahfud MD. Ia mengatakan pernyataan rektor ITK itu salah besar.
Menko Polhukam Mahfud MD hadiri Rapat Pimpinan Nasional Pengurus Dewan Pimpinan Pusat JATMI, Kamis (3/2/2022). Foto: Humas Kemenko Polhukam
"Pakaian yang Islami itu adalah niat menutup aurat dan sopan: modelnya bisa beragam dan tak harus pakai cadar atau gamis. Model pakaian adalah produk budaya," kata Mahfud di Twitter, Minggu (1/5).
ADVERTISEMENT
Tak hanya Mahfud, Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto juga mengkritik pernyataan Budi dan menganggapnya keterlaluan. Yandri pun meminta agar Budi segera meminta maaf. Tak sampai di situ, ia juga meminta Kemendikbud Ristek untuk mencopot Budi dari jabatannya sebagai rektor.
Komisi VIII Yandri Susanto saat rapat kerja nasional (Rakernas) 2020 Ditjen Binmas Islam Kemenag RI. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Ini keterlaluan seorang rektor berkomentar begini, otaknya benar-benar enggak cerdas dengan komen begitu," kata Yandri, Minggu (1/5).
"Minta Pak Rektor cabut dan minta maaf karena bisa memecah belah anak bangsa. Minta Mendiknas copot rektor yang memupuk kebencian dan berbau SARA," lanjutnya.
Jadi bagaimana menurut Anda? Apakah Prof Budi perlu dipecat sebagai rektor terkait pandangan kontroversialnya itu? Sampaikan jawaban Anda lewat polling kumparan di bawah. Sertakan juga pendapat Anda pada kolom komentar.
ADVERTISEMENT