Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Mabes Polri masih menyelidiki insiden penyerangan terhadap pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua, yang terjadi pada Minggu (1/9). Dalam kejadian itu, dilaporkan lima pendulang emas tewas.
ADVERTISEMENT
Karopenmas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, mengatakan, saat ini pihaknya fokus mengevakuasi para pendulang emas yang di diserang ini. Dilaporkan sebanyak 74 orang selamat dalam kejadian itu.
"Baru beberapa saksi lolos 74 orang diamankan dahulu, diselamatkan, itu baru bisa diminta keterangan. Detailnya nanti kita evakuasi dulu," ucap Dedi di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (4/9).
Menurut Dedi, penyerangan ini dilakukan secara spontan oleh orang tak dikenal dengan berbagai senjata tajam kepada para pendulang emas.
"Motifnya serangan secara spontan terhadap masyarakat yang sedang melakukan pendulangan emas. Itu tiba-tiba menggunakan senjata tajam seperti panah, parang dan sebagainya," kata Dedi.
Meski demikian, Dedi tak menampik pihaknya cukup kesulitan mengusut kasus itu. Sebab jarak lokasi penyerangan dengan polres dan kodam terdekat cukup jauh sehingga anggota membutuhkan waktu menuju lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
"Lokasi masih cukup jauh dari Polres dan Kodam Asmat kemudian saat ini satuan TNI-Polri sedang menuju TKP," tutup Dedi.
Informasi yang diterima BumiPapua --media partner kumparan-- menyebutkan kejadian pembunuhan lima pendulang di pertambangan emas rakyat Kampung Minim, Yahukimo, Papua terjadi pada Minggu (1/9), sekitar pukul 17.00 WIT. Saat ini, 200 pendulang lainnya diduga masih bersembunyi di hutan sekitar lokasi tambang.
Kabid Humas Polda Papua Kombes, AM Kamal, menyebut kejadian di Yahukimo tersebut tidak terkait dengan aksi unjuk rasa yang terjadi di Papua belakangan ini. Ia menyebut, peristiwa tersebut terjadi karena adanya pihak yang ingin mengguncang stabilitas keamanan saja.
“Itu bukan pas unjuk rasa, ya pelaku yang mau buat ketakutan saja. Di sana tak ada demo, 1 dum truck ikut dibakar,” kata Kamal di Polda Papua, Jayapura, Selasa (3/9).
ADVERTISEMENT