news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polri soal Mural Jokowi: Kami Tak Represif, Kita Hargai Ekspresi Masyarakat

20 Agustus 2021 20:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mural Jokowi Not Found di Tangerang. Foto: Polres Tangerang
zoom-in-whitePerbesar
Mural Jokowi Not Found di Tangerang. Foto: Polres Tangerang
ADVERTISEMENT
Mural bergambar mirip Presiden Jokowi dengan tambahan tulisan '404: Not Found' di Jalan Pembangunan I, Kelurahan Bayu Jaya, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, sempat membuat heboh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono, mengatakan, mural tersebut merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dituangkan dalam bentuk gambar.
“Mural yang dibuat oleh orang dalam berbagai macam bentuk atau bentuk lukisan itu merupakan suatu ekspresi, ekspresi suatu orang mempunyai seni yang bisa dituangkan dalam bentuk suatu gambar,” ujar Argo di Mabes Polri, Jumat (20/8).
Untuk itu, dirinya mengapresiasi kepada setiap anak muda yang memberikan inspirasinya ke dalam suatu bentuk lukisan, tetapi harus berada di tempat yang semestinya.
“Penting kita mengapresiasi kepada anak-anak muda, anak-anak yang bisa mengapresiasi atau memberikan inspirasinya yang dituangkan dalam suatu bentuk lukisan, tapi itu juga harus di tempat yang semestinya,” ungkapnya.
Sementara itu, Argo menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak menindak secara represif warga yang membuat mural tersebut, tetapi menghargai ekspresi setiap masyarakatnya.
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono. Foto: Dok. Polri
“Kita tidak represif kok kita menghargai dari ekspresi orang, ekspresi masyarakat di dalam memberikan jiwanya yang dituangkan dalam suatu bentuk itu,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, digambarkan pada dinding dengan ukuran 2 x 1 meter, sosok mirip Jokowi tersebut berwarna abu-abu, hitam dan putih, dengan bagian mata yang diberikan garis merah tebal bertuliskan '404:NOT FOUND'.
Namun, kini gambar tersebut pun telah dihapus pihak kepolisian setempat lantaran dikhawatirkan dapat menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan.