Polri Tunggu Laporan untuk Usut Dugaan Serangan Siber ke BSI

18 Mei 2023 10:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho (kiri) saat memberi keterangan pers, Sabtu (1/4/2023). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho (kiri) saat memberi keterangan pers, Sabtu (1/4/2023). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Polri masih menunggu laporan terkait dugaan serangan siber terhadap Bank Syariah Indonesia (BSI). Beberapa waktu lalu, BSI sempat eror diduga diretas oleh kelompok yang menamakan diri LockBit.
ADVERTISEMENT
"Kami masih menunggu laporan lebih lanjut supaya menjadi dasar bagi kepolisian untuk melakukan upaya-upaya yang lain," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho kepada wartawan, Kamis (18/5).
Meski demikian, Sandi mengeklaim pihaknya sudah mengetahui adanya dugaan peretasan itu. Hal ini sudah dihimpun dan tengah dipelajari.
Teller PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang BSI Jakarta Thamrin, Jakarta, Kamis (11/5/2023). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
"Kalau secara pribadi atau mungkin tim dari Direktorat Siber tentunya sudah mengumpulkan data-data terkait hal tersebut," ungkap Sandi.
"Supaya nantinya kalau ada pertanyaan, ada laporan lebih lanjut, pihak Siber juga bisa menindaklanjuti segera mungkin," imbuhnya.
Layanan BSI memang sempat eror dan membuat nasabah kesulitan. Akses transaksi mulai dari ATM hingga mobile banking tak bisa digunakan.
Meski manajemen mengaku layanan sudah kembali normal sejak Jumat (12/5), geng ransomware LockBit mengaku bertanggung jawab atas gangguan semua layanan BSI. Hal ini terungkap dari unggahan akun Twitter @darktracer_int.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang diunggah akun tersebut, LockBit menyatakan gangguan BSI akibat serangan mereka.
Nasabah membawa uang dolar AS usai bertransaksi di Kantor Cabang BSI Jakarta Thamrin, Jakarta, Kamis (11/5/2023). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
"Mereka juga mengumumkan telah mencuri 15 juta data nasabah, informasi karyawan, dan sekitar 1,5 terabyte data internal dan mengancam akan merilis semua data di web gelap jika negosiasi gagal," kata LockBit, Sabtu (13/5).
Mengenai viral data nasabah dibobol, Komisaris Utama BSI Adiwarman A. Karim memastikan data nasabah aman.
"Insyaallah dana dan data nasabah aman. Semua risiko dihitung dan dimitigasi. Mohon doanya ya. Bismillah," katanya saat dihubungi kumparan.