Polri Waspadai Sleeping Cell ISIS yang ada di Indonesia

26 Maret 2019 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ISIS Foto: REUTERS/Alaa Al-Marjani
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ISIS Foto: REUTERS/Alaa Al-Marjani
ADVERTISEMENT
Polri merespons cepat kekalahan ISIS di Suriah setelah ditaklukkan Pasukan Demokratik Suriah (Suriah Democratic Force/SDF), Minggu (24/3). Mereka meningkatkan kewaspadaan, menyusul diamankannya sejumlah kantong-kantong terorisme berpaham ISIS.
ADVERTISEMENT
“Polri tetap meningkatkan kewaspadaan dan terus memonitor dinamika sleeping cell yang sudah dilaksanakan mapping dan identifikasi,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo kepada kumparan, Selasa (26/3).
Dedi mengungkapkan, Densus 88 akan menindak apabila simpatisan ISIS di Indonesia bergerak mengancam keamanan masyarakat. Namun, Densus 88, kata Dedi, selalu mengutamakan upaya dialog dan deradikalisasi.
“Apabila sudah ada bukti permulaan awal, ada rencana aksi maka Densus 88 akan melakukan preventive strike untuk memitigasi dan antisipasi aksi terorisme,” imbuh Dedi.
Kondisi lokasi rumah terduga teroris dan juga rumah warga rusak akibat ledakan bom bunuh diri yang dilakukan Solimah istri terduga teroris Husain alias Abu Hamzah, di Sibolga, Sumatera Utara. Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Tercatat selama Maret, sebanyak 10 terduga terorisme ditangkap Densus 88. Jaringan yang paling dominan yakni Lampung dan Sibolga. Sebanyak 300 kg bahan peledak diamankan polisi.
Salah satu pelaku adalah R alias Abu Ricky. Meski bergerak sendiri (lone wolf) namun ia beberapa kali mengunggah konten bermuatan terorisme di media sosial, seperti aksi kelompok terorisme Abu Sayyaf yang terafiliasi dengan ISIS, dan kegiatan-kegiatan ISIS di beberapa negara.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan Husain alias Abu Hamzah. Dari pemeriksaan Densus 88 Antiteror, ia terpapar paham ISIS setelah 6 tahun belajar di Pulau Jawa.
SDF sudah mengibarkan bendera kuning di Baghouz sebagai tanda kemenangan mereka. Kota itu dikuasai setelah pertempuran yang berlangsung selama beberapa hari.
"Pasukan Demokrat Suriah mengumumkan total penghapusan yang disebut kekhalifahan dan 100 persen kekalahan teritorial ISIS," kata juru bicara SDF Mustefa Bali, seperti dilansir AFP, Minggu (24/3).
Meski Baghouz sudah dikuasai, SDF masih memburu sejumlah milisi ISIS yang enggan menyerah. Milisi itu diduga lari ke kawasan tepi Sungai Efrat untuk menyelamatkan diri.