Pondok Pengayom Satwa, “Surga” Pencinta Hewan

27 Juni 2017 18:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung bermain dengan kucing di Pondok. (Foto: Sabrina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung bermain dengan kucing di Pondok. (Foto: Sabrina/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tanah itu tak terlalu luas. Dibangun dan dibagi dalam beberapa bilik kandang untuk ditempati anjing dan kucing. Masuk melalui sebuah gerbang kecil, mobil melaju masuk ke halaman, di depan jajaran gedung dengan tembok putih. Tampak depan, gedung tersebut terlihat seperti rumah sakit. Saat masuk ke dalam, terhampar taman hijau berumput luas.
ADVERTISEMENT
Pada Rabu (21/6), kumparan menyambangi pondok penampungan hewan-hewan tak bertuan. Jasa penitipan hewan itu dibuka bagi para tuan yang ingin menginapkan peliharaan mereka dalam jangka waktu tertentu.
Pondok Pengayom Satwa menjadi salah satu tempat favorit para pemilik hewan peliharaan. Suasana sejuk dan teduh dari pepohonan yang rindang menjadi salah satu keunggulan pondok ini.
Di pintu depan, dua anjing lucu sudah menyambut. Keduanya duduk di sudut pintu, seakan menyapa siapapun yang datang ke pondok itu.
Masuk ke dalam, ada begitu banyak anjing dan kucing yang berlarian ke sana ke mari. Hari itu, ada beberapa pengunjung yang datang untuk konsultasi kesehatan dengan dokter hewan di sana. Sementara yang lain hendak menitipkan anjingnya lantaran hendak pulang kampung saat Lebaran.
ADVERTISEMENT
Riuh anjing menggonggong dan kucing mengeong menyatu menjadi harmoni yang mengiringi kedatangan kami. Di sana, Bapak Suwadi yang bertanggung jawab di bagian loket mengajak kami untuk keliling pondok sembari menunjukkan denahnya.
Anjing di pondok pengayom satwa. (Foto: Sabrina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anjing di pondok pengayom satwa. (Foto: Sabrina/kumparan)
Pondok Pengayom Satwa berdiri sejak tahun 1987, didorong oleh keinginan merawat hewan peliharaan yang ditelantarkan begitu saja. Drh. Lily Wurangin, salah satu dokter yang sudah puluhan tahun turut menjaga pondok, mengatakan semangat Pondok Pengayom Satwa ialah untuk menampung dan menjaga hewan-hewan tersebut.
“Sejarah awalnya sebenarnya kami menampung hewan-hewan yang tak bisa dirawat lagi sama pemiliknya karena pemiliknya sudah nggak mau merawat, atau mau pindah tempat. Mereka (hewan) bisa ditaruh di sini, kami rawat, dengan harapan ada yang adopsi. Soalnya kalau gak ada yang adopsi, populasinya di sini banyak,” kata Dr. Lily.
ADVERTISEMENT
Pondok Pengayom Satwa memiliki beberapa bagian kandang, seperti kandang permanen untuk hewan-hewan yang dititipkan, pun kandang permanen lain yang dipakai untuk hewan terlantar. Kandangnya pun cukup luas, umumnya diisi oleh dua anjing. Sementara untuk kucing, disediakan kandang yang lebih kecil dan non-permanen, lalu diletakkan di sepanjang lorong Pondok Pengayom Satwa.
Sering kali, hewan yang ada di pondok dibiarkan berlarian bebas di area taman dan halaman depan, namun tak lepas dari pengawasan staf. Jadi jangan heran, jika anda sempatkan bertandang ke sana, anda akan disambut oleh anjing dan kucing yang minta dielus atau mengendusi anda sebagai tanda perkenalan.
Hingga saat ini, Pondok Pengayom Satwa menampung setidaknya 40 anjing dan 30 kucing. Tak semuanya dibiarkan lepas bebas di area pondok, karena agresivitas perilaku anjing pun dipertimbangkan. Beberapa anjing terlihat berada di dalam kandang permanen. Ada yang sedang tidur, ada pula yang menyalak tak keruan karena melihat orang-orang baru yang sedang berkunjung.
ADVERTISEMENT
Untuk para pecinta hewan, Pondok Pengayom Satwa menjadi salah satu terapi dan tempat bermain menyenangkan. Jurnal Why Do We Love Pets? yang dirilis University of Central Lanchasire menyatakan, kecenderungan kedekatan manusia dengan hewan ialah salah satu bentuk pemenuhan kebutuhan atas rasa aman dan pertemanan. Pula, dikatakan bermain dengan hewan dapat mengurangi stres dan menumbuhkan rasa empati yang lebih besar.
Gerbang Pondok Pengayom Satwa. (Foto: Sabrina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gerbang Pondok Pengayom Satwa. (Foto: Sabrina/kumparan)
Jika tertarik, pengunjung dapat mengadopsi hewan-hewan terlantar yang ada di Pondok Pengayom Satwa. Namun, Ponsok tak akan serta-merta mengizinkan pengunjung untuk langsung mengambil hewan yang mereka inginkan.
Proses pengecekan kesiapan calon pemilik, mulai dari segi materi, riwayat memelihara hewan, hingga rumah calon pemilik, masuk dalam pertimbangan pihak pondok untuk melepas “anaknya”. Pengecekan ini dilakukan guna memastikan hewan yang akan diadopsi mendapat tempat yang lebih baik, pemilik yang betul menyayanginya, serta menihilkan kemungkinan penyiksaan hewan.
ADVERTISEMENT
Biaya adopsi ditetapkan sesuai jenis kucing dan anjing yang akan dititipkan. Biaya adopsi berkisar Rp 200 ribu untuk kucing ras dan Rp 60 ribu untuk kucing lokal. Sementara biaya adopsi untuk anjing ras berkisar Rp 400 ribu, dan Rp 210 ribu untuk anjing lokal.
Anjing yang dirawat di Pondok Pengayom Satwa. (Foto: Sabrina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anjing yang dirawat di Pondok Pengayom Satwa. (Foto: Sabrina/kumparan)
Lily mendukung gerakan mengadopsi ketimbang membeli di pet shop. Baginya, mengadopsi hewan tak bertuan berarti menolong mereka untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Apalagi, hewan-hewan ini tak memiliki kemampuan untuk hidup sendirian. Mereka menggantungkan hidup pada kebaikan hati manusia.
Selain itu, alasan jaminan kesehatan pun menjadi pertimbangan untuk mengadopsi dari Pondok ketimbang membeli di pet shop yang belum tentu terjamin kesehatannya.
Jika tertarik, anda bisa langsung datang ke Pondok Pengayom Satwa dan mengajukan permintaan adopsi. Jasa penitipan pun terbuka lebar bagi anda yang hendak bepergian dan ingin hewan peliharaan anda diasuh dengan tepat dan aman.
ADVERTISEMENT
Atau, anda bahkan bisa berkunjung untuk sekadar bermain dengan hewan-hewan di sana guna melepas stres akibat rutinitas.
Selamat bermain dan jika tertarik membawa pulang, jangan lupa: adopt, don’t shop!