Populasi Kristen di Inggris Turun di Bawah 50 Persen, Muslim dan Hindu Naik

30 November 2022 14:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi simbol beberapa Agama. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi simbol beberapa Agama. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Data dari Kantor Statistik Nasional (ONS) menunjukkan, penduduk beragama Kristen mencapai kurang dari setengah populasi Inggris dan Wales. Ini adalah pertama kalinya populasi pemeluk Kristen menurun sejak sensus pertanyaan sukarela tentang agama diperkenalkan pada 2001.
ADVERTISEMENT
ONS merilis sensus terbarunya pada Selasa (29/11). ONS mencatat penurunan populasi orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai orang Kristen, serta peningkatan populasi Islam dan Hindu.
"Pertanyaan agama bersifat sukarela; 94,0% (56,0 juta) penduduk biasa menjawab pertanyaan tersebut pada 2021, meningkat dari 92,9% (52,1 juta) pada 2011," tulis laman resmi ONS.
"Data 2021 menunjukkan bahwa perubahan terbesar sejak 2011 adalah mereka yang menggambarkan agama mereka sebagai 'Kristen' dan mereka yang melaporkan 'Tidak beragama'," lanjutnya.
Ilustrasi anak berdaoa bersama alkitab kristen. Foto: Shutter Stock
Menurut angka tersebut, 46,2 persen persen populasi mengaku sebagai Kristen pada 2021. Persentase itu merepresentasikan 27,5 juta orang di Inggris dan Wales.
Satu dekade sebelumnya, 33,3 juta orang menyebut diri sebagai Kristen. Angka ini menurun 13,1 persen dari 59,3 persen pada 2011.
ADVERTISEMENT
"Meskipun mengalami penurunan, 'Kristen' tetap menjadi jawaban yang paling umum untuk pertanyaan agama," jelas ONS.
Kendati demikian, 'tidak beragama' menjadi tanggapan paling umum kedua pada 2021. Jawaban itu mendapatkan 12 persen peningkatan dari 25,2 persen pada 2011 menjadi 37,2 persen pada 2021.
Hingga 14,1 juta orang menganggap dirinya tidak beragama pada 2011, dibandingkan dengan 22,2 juta orang pada 2021.
Ilustrasi anak Islam membaca Al-Quran. Foto: Shutter Stock
Sementara itu, jumlah penduduk yang mengidentifikasi diri sebagai muslim meningkat dari 4,9 persen (2,7 juta orang) pada 2011 menjadi 6,5 persen (3,9 juta orang) pada 2021.
Selama satu dekade terakhir, proporsi umat Hindu turut meningkat dari 1,5 persen (818.000 orang) menjadi 1,7 persen (1 juta orang).
Populasi orang Sikh juga merayap naik dari 0,8 persen (423.000 orang) pada 2011 menjadi 0,9 persen (523.000 orang) pada 2021.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana agama lainnya, umat Buddha turut bertambah dari 0,4 persen (248.000 orang) menjadi 0,5 persen (273.000 orang).
Sekitar 25.000 orang adalah penganut Jain pada 2021. Tetapi, data perbandingan dari sepuluh tahun sebelumnya tidak tersedia.
ONS menghitung persentase ini dari keseluruhan populasi, bukan dari populasi yang menjawab pertanyaan agama. Sebab, persentase populasi yang memberikan tanggapannya bervariasi antar wilayah.
Ateisme Foto: Thinkstock
Dalam data sensus, 'agama' mengacu pada afiliasi keagamaan seseorang secara general. ONS tidak mempertanyakan kepercayaan atau praktik keagamaan mereka secara spesifik.
Pihaknya juga tidak mengaitkan alasan khusus dengan perubahan demografi tersebut. ONS menyebut bahwa pola penuaan, kesuburan, kematian, migrasi, dan perbedaan dalam cara individu memilih untuk menjawab pertanyaan agama mungkin berkontribusi.
Dalam data jawaban 'tidak beragama', 32.000 mendeskripsikan dirinya sebagai Agnostik. Hingga 14.000 lainnya menggambarkan diri mereka sebagai Ateis. Agnostik meyakini bahwa keberadaan Tuhan tak dapat diketahui, tetapi Ateis tidak memercayai keberadaan Tuhan.
ADVERTISEMENT
London mempertahankan posisinya sebagai wilayah yang paling beragam di Inggris dengan 40,7 persen (3,6 juta orang) Kristen.
Hingga 25,3 persen (2,2 juta orang) lainnya berasal dari agama lain, mencatat peningkatan dari 22,6 persen (1,8 juta orang) pada 2011.
Kelompok agama minoritas terbesar di London dipegang Islam. Jumlah orang Islam naik dari 12,6 persen pada 2011 menjadi 15 persen pada 2021.
"London tetap menjadi wilayah paling beragam di Inggris pada 2021," terang ONS.