PPKM Darurat: Warga Usir Puluhan Anak Surfing yang Main Voli di Pantai Kuta

8 Juli 2021 20:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi bersama Pecalang atau petugas keamanan adat Bali meminta wisatawan untuk meninggalkan kawasan wisata Pantai Kuta di Badung, Bali, Sabtu (3/7/2021). Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Polisi bersama Pecalang atau petugas keamanan adat Bali meminta wisatawan untuk meninggalkan kawasan wisata Pantai Kuta di Badung, Bali, Sabtu (3/7/2021). Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Puluhan anak surfing kepergok bermain bola voli di Pantai Kuta, Bali saat PPKM darurat. Warga geram dan mengusir mereka yang sedang berkumpul itu.
ADVERTISEMENT
"Memang benar masih ada saja masyarakat khususnya anak surfing yang melanggar. Kita sangat prihatin dengan aksi mereka yang tidak mentaati aturan saat PPKM darurat ini. Apalagi, sudah ada tanda larangan di akses masuk," kata Bendesa Adat Kuta, I Wayan Wasista Kamis (8/7) siang.
Wasista mengatakan, anak surfing tersebut bermain voli di Pantai Kuta pada Rabu (7/7) sore. Mereka diam-diam masuk ke pantai yang telah ditutup. Mereka juga diduga merusak garis polisi tanda pantai ditutup.
Warga yang kebetulan lewat akhirnya geram. Mereka memaki dan meminta anak anak surfing tersebut bubar. Selain itu mereka diminta menerapkan protokol kesehatan dan PPKM darurat.
"Yang membubarkan itu warga kita yang notabene masyarakat biasa. Kita sesalkan mereka masuk dan luput dari pemantauan tim yang terus memantau kawasan Pantai Kuta itu. Ini yang kita harus evaluasi ke depannya," ujar Wasista.
ADVERTISEMENT
Wasista menuturkan, tidak ada sanksi terhadap perbuatan anak surfing tersebut. Hal ini karena yang mengusir mereka adalah warga.
Namun apabila masih mengulangi perbuatannya, maka Satgas COVID-19 desa adat akan memberikan sanksi.
Lebih lanjut, Wasista mengatakan pihak desa adat akan memperketat pemantauan dan pengawasan di kawasan pantai untuk mencegah hal yang sama terjadi lagi.
"Saya sudah wanti-wanti kepada Satgas Pantai untuk terus patroli. Jangan sampai hal semacam ini terulang. (Kejadian) ini tentunya sangat memalukan karena mereka bisa lolos dan dengan leluasa bermain di pantai," tutup Wasista.