PPP: Komunikasi Jokowi soal Reshuffle dalam Hitungan Jam, Belum Tahu Kapan

6 Desember 2021 16:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin berfoto dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru diperkenalkan di Istana Merdeka, Jakarta. Foto:  ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin berfoto dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru diperkenalkan di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Wacana reshuffle kabinet Presiden Jokowi terus bergulir dan disebut akan dilakukan pada Rabu (8/12) mendatang. Terkait hal ini, Waketum PPP Arsul Sani mengatakan sejauh ini Jokowi belum memberikan informasi apa pun kepada parpol koalisi terkait reshuffle kabinet.
ADVERTISEMENT
"Soal reshuffle sampai dengan posisi hari ini, Senin siang, Presiden belum menyampaikan kepada partai-partai koalisinya. Kan, memang juga sekali lagi tidak ada kewajiban Presiden untuk mengajak bicara soal reshuffle dengan partai koalisinya karena itu memang hak prerogatifnya Presiden," kata Arsul di Gedung DPR, Senin (6/12).
Namun, Arsul menuturkan meski tak berdiskusi dengan parpol terkait reshuffle, biasanya Jokowi akan memberi tahu kepada parpol terkait jumlah pos apakah berkurang atau bertambah. Hal itu, kata dia, biasanya diinformasikan berdekatan dengan waktu reshuffle.
"Kalau menengok dari reshuffle sebelumnya, biasanya paling tidak kalau ada menteri dari parpol yang terkena direshuffle, maka paling tidak parpolnya itu tentu akan diberi tahu diajak bicara oleh Presiden. Demikian juga kalau ada pergeseran portofolio, tidak diganti tetapi ada pergeseran portofolio," ucap Wakil Ketua MPR ini.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal DPP PPP, Arsul Sani. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
"Nah, sampai sekarang belum. Biasanya juga kalau ada komunikasi itu dalam hitungan jam. Jadi, ya, barangkali sehari atau dua hari sebelumnya. Nah, kita belum tahu apakah yang disebut-sebut bahwa Rabu Pon itu akan ada reshuffle, ini belum tahu," jelasnya.
Terkait posisi Jubir yang ditinggalkan Fadjroel Rahman, Arsul menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi apakah akan mengisi posisi itu atau tidak.
"Ini, kan, berpulang pada Presiden apakah akan langsung nanti mengangkat jubir yang baru atau melihat perkembangan. Artinya bisa jadi juga, ada jubir tapi beberapa waktu, setelah Pak Fadjroel resmi menjabat sebagai dubes," tutur Arsul.
Meski begitu, ia berpandangan reshuffle tak akan dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, saat ini pemerintah tengah fokus menangani bencana erupsi Gunung Semeru.
ADVERTISEMENT
"Bisa jadi juga tidak, karena sekarang semua urusan pemerintahan sedang fokus untuk menangani musibah Gunung Semeru," tutup Arsul.