Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut anggaran belanja alutsista masih terlalu kecil. Misalnya, apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
ADVERTISEMENT
"Iya jadi anggaran kita di Asteng terkecil dibanding negara tetangga kita. Kita tidak sampai satu persen dari GDP (Growth Domestic Produc) kita,' kata Prabowo di Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (3/12).
Pada 2020, Kemhan mendapat jatah anggaran sebesar Rp 131 triliun. 30 persen dari itu yang diproyeksikan untuk biaya membeli alutsista luar maupun dalam negeri.
"Artinya kita baru sekitar 0,8 persen. Tetangga-tetangga kita ada yang 3 persen," ungkap Prabowo .
Prabowo menambahkan, saat ini ia masih memperjuangkan penambahan anggaran alutsista ke DPR. Kata dia, ini demi kedaulatan negara.
"Jadi ini yang sedang saya perjuangkan. Supaya kita juga bisa anggaran ditingkatkan untuk menjamin kedaulatan kita, menjaga wilayah kita, mengamankan kekayaan kita supaya tidak dicuri bangsa lain," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya melalui juru bicaranya, Dahnil Azhar Simanjuntak, Prabowo menegaskan keinginannya untuk mengurangi impor alutsista. Hal itu disampaikan Dahnil terkait kunjungan kerja Prabowo ke PT Pindad di Bandung, Jawa Barat.
"Beliau ingin memastikan kesiapan PT Pindad untuk menjadi supplier utama alutsista Indonesia, agar mengurangi impor komponen-komponen alutsista kita. Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo, demi mewujudkan kemandirian alutsista di masa yang akan datang," kata Dahnil.