Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Prabowo: Pak Nusron Cek Semua HGU-HGB Jatuh Tempo, Kembalikan ke Negara
5 Mei 2025 20:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto menegaskan Indonesia adalah negara yang sangat kaya. Kekayaan negara akan dikelola Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
ADVERTISEMENT
Prabowo meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid segera memetakan aset negara yang sudah jatuh tempo. Menurutnya, jika ditemukan HGU dan HGB sudah jatuh tempo, agar dikembalikan ke negara.
“Pak Nusron, nanti saudara teliti ya. Luar biasa kaya kita. Cek semua konsesi-konsesi HGU (Hak Guna Usaha), HGB (Hak Guna Bangunan) yang sudah jatuh tempo, kembalikan ke negara,” kata Prabowo saat pidato di sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/5).
Prabowo mengatakan, sebagaimana amanat Undang-Undang Dasar 1945 tepatnya Pasal 33 yang isinya memuat amanat pemerintah mengelola kekayaan negara untuk kemakmuran rakyat.
Prabowo menyinggung beberapa aset negara yang akan dikelola oleh negara yakni Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) dan juga Kemayoran.
ADVERTISEMENT
“Saudara-saudara Danantara ini sesuatu yang luar biasa, yang kita tidak sadari, bahwa kita begitu kaya, setelah kita konsolidasi kita kaget bahwa aset kita, aset under manajemen kita 982 miliar USD,” ungkapnya.
“Tahu-tahu kita baru sadar ada aset lagi, aset lagi. Saudara-saudara, Senayan itu kompleks GBK itu nilainya saya diberi tahu pengusaha nilainya 25 miliar dolar 10 tahun lalu, jadi sekarang mungkin nilainya naik mungkin 30 miliar Pak Rosan? Berarti 982 tambah 30 kita sudah tembus 1 triliun USD,” lanjutnya.
Eks Menhan itu mengungkapkan negara lain kagum kepada Indonesia karena memiliki aset yang sangat besar. Aset itu akan dikelola oleh negara.
“We are very rich, sekarang saya gagah ke mana-mana Indonesia punya SWF (Sovereign Wealth Fund) waktu Rp 900 M pun orang sudah terkagum-kagum, apalagi sekarang sudah Rp 1 T,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Disangka uang itu banyak yang mau kita bagi-bagi, padahal kita butuh kelola sebaik-baiknya,” tandasnya.