Prabowo, SBY, dan Eks Panglima GAM, Kompak Foto Bareng di Masjid Baiturrahman

Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono (AHY), Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhyono (SBY), Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, Eks Panglima GAM Muzakir Manaf di Masjid Raya Baiturrahman, Aceh, Selasa (26/12/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan

Menteri Pertahanan RI sekaligus capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, berkunjung ke Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Selasa (26/12).

Prabowo yang tiba pukul 13.45 WIB itu didampingi oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY); Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); dan eks Panglima GAM, Muzakir Manaf.

Setibanya di kompleks masjid, ketiganya langsung dikerubungi oleh warga yang sedang berkunjung ke masjid yang merupakan saksi bisu peristiwa tsunami Aceh 2004 silam itu. Masyarakat yang hadir tampak berebut meminta foto dan bersalaman.

Saat sudah memasuki pelataran masjid, SBY lalu mengajak Prabowo berfoto bersama. Keduanya awalnya mengambil foto hanya berdua saja.

"Foto berkah," ucap SBY saat itu.

Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono (AHY), Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhyono (SBY), Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, Eks Panglima GAM Muzakir Manaf di Masjid Raya Baiturrahman, Aceh, Selasa (26/12/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan

Setelah itu, SBY lalu memanggil AHY dan Muzakir Manaf untuk bergabung. Keempatnya lalu mengabadikan momen tersebut dengan berfoto bersama.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) sekaligus capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menghadiri acara Silaturahmi dan Doa Bersama dan Tokoh Masyarakat se-Aceh Mengenang 19 Tahun Tsunami Aceh, di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Aceh, Selasa (26/12).

Dalam sambutannya, Prabowo menyebut memiliki ikatan emosional tersendiri dengan Kota Serambi Makkah itu. Salah satunya adalah karena ayahnya, Soemitro Djojohadikoesoemo, merupakan salah satu perintis di Fakultas Ekonomi Unsyiah Kuala Aceh.

"Beliau [Soemitro] sempat jadi dosen terbang, dan beliau sangat bangga cerita pada kami bahwa beliau terbang ke Aceh memberi kuliah dan sebagainya. Dan sesudah itu pun orang tua saya juga berjuang bersama tokoh-tokoh Aceh dan rakyat Aceh. Dalam masa-masa sulit tahun 50-an di mana Indonesia mengalami pergolakan karena masalah-masalah ideologi," kata Prabowo.