Prabowo Sopiri Rantis Maung Indonesia-1, Erick Co-Driver, Jokowi Duduk Belakang

24 Juli 2023 15:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bersama Menhan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir menaiki mobil buatan Pindad, Senin (24/7/2023).  Foto: Instagram/@erickthohir
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bersama Menhan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir menaiki mobil buatan Pindad, Senin (24/7/2023). Foto: Instagram/@erickthohir
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Malang didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir, memicu spekulasi restu Jokowi untuk duet Prabowo-Erick di Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Dalam salah kunjungan di PT Pindad --perusahaan di bawah BUMN, Prabowo tampak menyopiri Rantis Maung buatan PT Pindad. Duduk di sampingnya yaitu Erick Thohir, sementara Presiden Jokowi memilih duduk di belakang didampingi Iriana Jokowi.
Potret itu dipamerkan Erick di Instagram dengan diberi caption soal kinerja Pindad yang banyak mendapat pesanan untuk produksi peluru.
"Alhamdulillah, peluru produksi BUMN Pindad mendapat permintaan tinggi," tulis Erick, Senin (24/7).
"Sebagaimana instruksi Presiden @jokowi, industri pertahanan Indonesia memiliki prospek yang baik. Untuk itu Kementerian BUMN dan Kementerian Pertahanan siap berkolaborasi, bermitra dengan partner-partner potensial demi meningkatkan ekspor," imbuhnya.
Presiden Jokowi mengatakan kunjungannya ke PT Pindad ditemani Prabowo dan Erick untuk melihat prospek dari produk-produk yang diproduksi Pindad. Terutama dalam produksi peluru yang banyak dicari beberapa negara.
ADVERTISEMENT
"Setiap kunjungan saya ke negara lain mereka selalu menanyakan mengenai yang berkaitan dengan barang ini, peluru. Dan sekarang dunia memang kekurangan peluru," ucap Jokowi.
Prabowo sopiri Erick Thohir dan Jokowi naik Rantis Maung. Foto: Dok. Istimewa
Ilustrasi PLN. Foto: Dok: PLN
Jokowi mengatakan negara memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp 700 miliar kepada PT Pindad untuk memperbayak produksi peluru dari semula 275 peluru menjadi 415 juta.
"Saya hanya ingin menggarisbawahi bahwa industri pertahanan di negara kita memang memiliki prospek yang baik dan harus dikembangkan," pungkasnya.