Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Pram Targetkan Pasang Deodorizer Seminggu, Tumpukan Sampah Dikeluarkan dari RDF
21 Maret 2025 11:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Gubernur Jakarta Pramono Anung memastikan deodorizer di Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan segera dipasang, sebagai bentuk tanggung jawab dan solusi terhadap masalah bau yang ditimbulkan tempat pengelolaan sampah itu.
ADVERTISEMENT
"Mereka minta seminggu ini untuk segera, nanti dipresentasikan kepada kami dan saya perintahkan jangan terlalu basa-basi, kalau sudah memang siap segera lakukan," ujar Pram usai membuka acara Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2026 Tingkat Kota/Kabupaten di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/3).
Selain deodorizer, penyaring bau seperti yang telah dipraktikkan di Jepang juga disinggungnya sebagai salah satu solusi. Kendati demikian, dia masih menunggu tindak lanjut dari pengelola RDF.
"Tetapi sampai dengan belum diperbaiki saya meminta satu, seluruh sampah dikeluarkan, dibersihkan enggak boleh lagi ada sampah," sambungnya.
Sampah yang dimaksud Pram itu adalah sampah yang menumpuk selama lebih dari sebulan di sana. Saat berkunjung ke RDF kemarin, Pram menemukan sampah yang lebih dari sebulan digunakan dalam proses komisioning.
ADVERTISEMENT
Komisioning adalah kegiatan pengujian untuk memastikan bahwa struktur, sistem, atau komponen telah terpasang dengan benar atau sesuai dengan kriteria desain.
Pram ke sana lantaran menerima keluhan dari warga sekitar yang merasa terganggu akibat bau yang keluar dari fasilitas tersebut. Bahkan ada yang mengaku terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Politikus senior PDIP itu pun sempat menyinggung sejumlah solusi. Selain deodorizer atau filter, penanganan untuk anak-anak yang telanjur menderita ISPA karena tinggal di sekitar lokasi dipastikannya akan diurus oleh Pemprov DKI Jakarta.
“Dan yang terakhir yang sudah saya putuskan, siapa pun baik itu anak umur berapa pun, termasuk dewasa dan sebagainya, yang sekarang ini terdampak karena kemarin, kesalahan kami dan saya sudah minta maaf untuk itu, maka pemerintah Jakarta bertanggung jawab untuk kesehatannya,” kata Pram di lokasi.
ADVERTISEMENT
Dia juga mengatakan akan menyiapkan alat pemantau kesehatan udara di rumah-rumah warga yang berjarak 4-5 km dari lokasi RDF guna memantau kualitas udara.
Untuk diketahui, RDF Rorotan didirikan pada Mei 2024 di lahan seluas 7,78 hektare. Untuk membangun RDF ini, Pemprov DKI menggelontorkan dana lebih dari Rp 1,28 triliun. RDF Rorotan ini dapat mengolah 2.500 ton sampah per harinya.
Sayangnya kemampuan RDF tersebut dinilai masih belum cukup untuk menangani permasalahan Jakarta. Sebab per harinya Jakarta dapat memproduksi sebanyak 8 ribu ton sampah.