Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pramuka Diwacanakan Jadi Kokurikuler, Nadiem: Bukan Nambah Mata Pelajaran
3 April 2024 16:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menristekdikbud Nadiem Makarim menjelaskan bahwa wacana menjadikan Pramuka bagian dari kokurikuler tidak akan menambah mata pelajaran wajib harian.
ADVERTISEMENT
“Tidak ada wacana sama sekali mau menambah mata pelajaran. Saya tidak pernah menyebut itu dan mohon kalau ada spekulasi itu. Tidak akan menambah dan mengurangi sama sekali,” kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Rabu (3/4).
Korikuler adalah kegiatan pembelajaran peserta didik yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman, dan/atau pengayaan mata pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler di kelas.
Sebelumnya, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Anindito Aditomo mengatakan bakal menjadikan Pramuka sebagai kokurikuler.
Caranya dengan menyerap nilai-nilai pembelajaran Pramuka menjadi bagian dari komponen P5 Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang sejak awal merupakan kegiatan kokurikuler.
Kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran untuk penunjang pembelajaran mata pelajaran wajib atau intrakurikuler. Contohnya seperti seperti kunjungan ke museum atau tempat edukasi lainnya sebagai penunjang pelajaran sejarah.
ADVERTISEMENT
“P5 itu luar mata pelajaran, tapi masih masuk korikuler, 20 persen masa waktu di sekolah. Itu bukan di ruang kelas atau mata pelajaran tapi mengikuti projek-projek ini yang menurut saya ada potensi,” kata Nadiem.
Sebelumnya, Pramuka masuk dalam kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa. Namun Pramuka kini menjadi ekskul opsional, siswa bebas memilih untuk mengikuti kegiatan ini atau tidak alias sukarela.