Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Prancis Tangguhkan Kenaikan BBM Setelah Pecah Kerusuhan Besar
5 Desember 2018 16:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB

ADVERTISEMENT
Pemerintah Prancis akhirnya menangguhkan kenaikan pajak bahan bakar minyak setelah pecah kerusuhan besar di beberapa kota. Langkah ini dianggap paling tepat untuk menghentikan kerusuhan massa yang merugikan Prancis hingga jutaan dolar.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, pengumuman penangguhan kenaikan pajak BBM selama enam bulan disampaikan Perdana Menteri Edouard Philippe pada Selasa (4/12). Prancis, kata Philippe, juga akan membekukan kenaikan harga gas dan listrik selama musim dingin.
Philippe mengatakan seseorang pasti "buta atau tuli" jika tidak mendengar kemarahan rakyat di jalan-jalan akibat rencana pemerintah tersebut. "Tidak ada pajak yang sepadan dengan hancurnya persatuan negara ini," kata Philippe.

Keputusan pemerintah ini akhirnya diambil setelah dalam empat pekan sebelumnya Macron bergeming. Macron beralasan, kenaikan pajak BBM adalah salah satu langkah penting bagi transisi Prancis untuk menggunakan energi yang lebih bersih. Ini juga bagian dari skema Macron untuk Prancis yang bebas kendaraan berbahan bakar bensin dan solar pada 2040.
ADVERTISEMENT
Pada rencana sebelumnya, pada 1 Januari mendatang Prancis akan menaikkan pajak bensin hingga 3 sen euro dari 1,45 euro (Rp 23.665) per liter dan solar 6 sen dari 1,46 euro (Rp 23.829) per liter.
Aksi protes "rompi kuning" menentang kenaikan BBM yang dimulai pada 17 November lalu awalnya berlangsung damai namun isu ini meluas menjadi protes kemiskinan, pengangguran, hingga menggulingkan pemerintahan Macron yang dianggap hanya memihak orang kaya.

Sabtu lalu, puluhan ribu orang turun ke jalan-jalan di Paris melakukan perusakan. Ratusan orang ditangkap dan empat orang tewas dalam bentrok dengan aparat. Monumen kebanggaan Paris seperti Arc de Triomphe dirusak, mobil-mobil dibakar, dan kaca-kaca jendela toko pecah, kerugian mencapai jutaan dolar.
ADVERTISEMENT
Keputusan pemerintah Prancis tidak memuaskan bagi para demonstran. Mereka menyatakan tidak ingin penangguhan, tapi pembatalan kenaikan pajak BBM. Rencananya para serikat pekerja akan kembali melakukan aksi protes pada Sabtu mendatang.
"Prancis tidak ingin remahan roti, mereka ingin roti baguette," kata juru bicara massa Rompi Kuning Benjamin Cauchy.