Prediksi Pemilu Inggris: Kekuasaan Konservatif Runtuh, Buruh Menang Telak

3 Juli 2024 9:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Parlemen Inggris. Foto: Alastair Grant/POOL/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Parlemen Inggris. Foto: Alastair Grant/POOL/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Inggris akan menggelar pemilu pada Kamis (4/7) besok. Diprediksi akan ada pergantian pemerintahan usai pemilu.
ADVERTISEMENT
Pemilu di Inggris akan dimulai pada Kamis pukul 07.00 pagi waktu setempat. Menurut survei berbagai lembaga Partai Buruh, yang dipimpin Keir Starmer, diprediksi akan menang telak.
Jika prediksi itu terwujud maka pemerintahan kanan yang dipimpin oleh Partai Konservatif akan berakhir. Otomatis pula PM Rishi Sunak akan lengser posisi kepala pemerintahan setelah menjabat hampir dua tahun.
Pemimpin oposisi Partai Buruh Inggris Keir Starmer dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dalam Debat Perdana Menteri BBC, di Nottingham, Inggris, Rabu (26/6/2024). Foto: Phil Noble/Pool via Reuters
"Masih mungkin tersambar petir dua kali dibanding Rishi Sunak tetap menjadi Perdana Menteri," kata pakar politik dari BBC John Curtice seperti dikutip dari AFP.
Survei terakhir yang diumumkan oleh lembaga Survation pada Selasa (2/7) menunjukkan Partai Buruh akan mendapatkan 484 dari 650 kursi di parlemen.
Bila terwujud maka kemenangan Starmer tidak cuma akan menjadi PM baru Inggris, dia juga menciptakan sejarah tersendiri. Kemenangan itu lebih besar dari pencapaian Tony Blair dan Partai Buruh pada 1997.
ADVERTISEMENT
Ketika itu Blair membawa Partai Buruh menang telak dengan merebut 418 kursi di parlemen.
Survei teranyar yang dipakai oleh Survation memakai analisa dengan teknik Multilevel Regression and Post-stratification (MRP). Teknik ini berupa menghitung opini publik di tingkat lokal dari sampel nasional besar.
Berbagai lembaga survei menyebut MRP sebagai model penggunaan data jajak pendapat bukan jajak pendapat itu sendiri.
Selain Survation, jajak pendapat yang dilaporkan lembaga Redfield dan Wilton Strategies menunjukkan kemenangan Partai Buruh tidak sebesar yang diprediksi Survation. Tapi, Partai Buruh hampir dipastikan akan mendapat kemenangan telak.