Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Presiden Azerbaijan Geram, Desak Rusia Akui Kesalahan atas Tragedi Pesawat Jatuh
30 Desember 2024 12:28 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mendesak Rusia untuk mengakui tanggung jawab atas jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines pada Hari Natal (25/12) yang menewaskan 38 orang.
ADVERTISEMENT
Pesawat tersebut diduga terkena rudal sistem pertahanan udara Rusia saat mencoba mendarat di Grozny, Republik Chechnya [wilayah Federasi Rusia], sebelum akhirnya jatuh di Aktau, Kazakhstan.
Pada Sabtu (28/12), Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan permintaan maaf kepada Aliyev atas insiden tersebut, menyebutnya sebagai “tragedi yang tak terduga.”
Namun, permintaan maaf itu tidak disertai pengakuan tanggung jawab Rusia atas insiden tersebut.
Dugaan 'Penutupan'
Pesawat Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 sedang dalam perjalanan dari Baku ke Grozny pada 25 Desember ketika diduga terkena pecahan rudal pertahanan udara Rusia.
Akibatnya, pesawat tersebut dialihkan ke Aktau dan jatuh, menewaskan 38 dari 67 penumpang.
Sebagian besar penumpang adalah warga Azerbaijan, sementara sisanya berasal dari Rusia, Kazakhstan, dan Kirgistan.
ADVERTISEMENT
Pakar penerbangan menduga GPS pesawat terganggu oleh gangguan elektronik sebelum akhirnya dihantam rudal.
Aliyev menuduh Rusia mencoba menutup-nutupi insiden ini.
“Kami hanya mendengar teori yang tidak masuk akal, mulai dari ledakan tabung gas hingga tabrakan burung. Teori ini jelas mencerminkan upaya Rusia untuk menghindari tanggung jawab,” kata Aliyev dalam wawancara dengan media pemerintah, seperti dikutip dari BBC.
Tuntutan Azerbaijan
Azerbaijan telah mengajukan tiga tuntutan kepada Moskow: Pengakuan kesalahan, hukuman bagi pihak yang bertanggung jawab, dan kompensasi untuk Azerbaijan serta keluarga korban.
Hingga kini, Rusia baru memenuhi satu tuntutan, yaitu permintaan maaf.
Presiden Putin menyebut insiden itu terjadi ketika sistem pertahanan udara Rusia sedang menangkis serangan drone Ukraina di wilayah Chechnya, Mozdok, dan Vladikavkaz.
ADVERTISEMENT
Namun, Kremlin tidak secara langsung mengakui bahwa pesawat Azerbaijan Airlines ditembak oleh rudal Rusia.
Penghargaan untuk Awak Pesawat
Di tengah duka, Azerbaijan memberikan penghormatan khusus kepada awak pesawat yang dianggap berjasa menyelamatkan 29 penumpang meski harus mengorbankan nyawa mereka sendiri.
Kapten Igor Kshnyakin, kopilot Alexander Kalayaninov, dan pramugari Hokuma Aliyeva dianugerahi penghargaan istimewa atas keberanian mereka.
“Kami tidak pernah menyangka pesawat kami akan ditembak di wilayah negara sahabat,” ujar Aliyev, menekankan perlunya langkah tegas agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.
Jatuhnya pesawat ini diselidiki oleh Rusia, Azerbaijan, dan Kazakhstan.