Presiden Jokowi Sebut Monash University Akan Dibangun di Indonesia

10 Februari 2020 8:56 WIB
Presiden Jokowi dan PM Australia Scott Morrison menggelar pernyataan pers bersama terkait kerja sama Indonesia-Australia. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi dan PM Australia Scott Morrison menggelar pernyataan pers bersama terkait kerja sama Indonesia-Australia. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi dan PM Australia Scott Morrison meneken sejumlah kesepakatan untuk memperkuat hubungan Indonesia-Australia. Salah satunya dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di berbagai bidang, termasuk pendidikan.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengatakan, untuk mendukung sarana itu, Monash University akan dibangun di Indonesia. Rencana ini merupakan bagian dari Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
Presiden Jokowi dan PM Australia Scott Morrison menggelar pernyataan pers bersama terkait kerja sama Indonesia-Australia. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
"Kerja sama infrastruktur di Indonesia, juga kerja sama di bidang pendidikan dalam rangka pengembangan SDM sudah disampaikan tadi oleh PM Scott Morrison mengenai akan dibukanya Monash University di Indonesia," kata Jokowi di Gedung Parlemen Australia, Canberra, Senin (9/2).
Jokowi berharap Australia bisa menjadi mitra Indonesia, dan saling membantu untuk memajukan masing-masing negara.
"Melalui IA CEPA ini, Indonesia berharap Australia dapat menjadi mitra penting di bidang investasi infrastruktur dan pendidikan," ujarnya.
Monash University merupakan sebuah kampus ternama di Melbourne. Pada 2019 lalu, Kemenristek-Dikti tengah mengkaji wacana tersebut. Sebelum kampus dibuka, Monash kemungkinan besar akan membuat pusat riset terlebih dulu.
ADVERTISEMENT
Adapun perizinan universitas asing untuk membuka cabang di Indonesia sudah tertuang dalam di Permenristekdikti Nomor 58 Tahun 2018. Rencana pembangunan Monash University juga sebelumnya sempat diungkapkan oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Dalam pertemuan di Canberra ini, Jokowi dan Scott Morrison berhasil menyelesaikan ratifikasi perjanjian Indonesia Australia Comprehensive Partnership Agreement atau IA-CEPA.
"Ratifikasi Perjanjian Indonesia Australia Comprehensive Partnership Agreement atau IA-CEPA telah selesai di antara kedua negara," kata Jokowi di lokasi.
Presiden Joko Widodo (kanan) disambut Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Australia, Minggu (9/2). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr
"Yang berarti hubungan kedua negara di bidang ekonomi secara komprehensif akan lebih maju dan harus lebih dirasakan manfaatnya untuk rakyat kedua negara," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi ingin implementasi perjanjian kerja sama bisa ditindaklanjuti dengan kunjungan PM Australia ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Indonesia mendorong agar program 100 hari implementasi IA CEPA dapat dilakukan antara lain pelaksanaan Australia Business Week yang dipimpin oleh menteri perdagangan Australia di indonesia," jelasnya.