Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Presiden Palestina Sebut Serangan Drone Israel sebagai Kejahatan Perang Baru
3 Juli 2023 13:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Reuters, hingga pada saat meluncurkan serangan di dekat Jenin pada 21 Juni 2023 lalu, Israel belum pernah menggunakan drone untuk menyerang Tepi Barat sejak 2006.
Pasukan Israel semalaman meluncurkan serangan drone ke Jenin untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua minggu. Serangan ini berlanjut hingga pagi hari dan menewaskan tiga orang Palestina.
Selain tiga orang tersebut, Kementerian Kesehatan Palestina juga mengkonfirmasi 27 orang lainnya luka-luka di Jenin — sementara seorang pria tewas di Kota Ramallah yang tidak jauh dari Jenin, setelah ditembak di kepala di sebuah pos pemeriksaan.
Dalam serangan ini, militer Israel mengatakan pasukannya menargetkan Brigade Jenin — sebuah unit yang terdiri dari berbagai kelompok militan yang tinggal di kamp pengungsian kota tersebut.
ADVERTISEMENT
Ratusan pejuang dari kelompok-kelompok militan seperti Hamas, Jihad Islam, dan Fatah bermarkas di kamp pengungsian itu. Mereka memiliki sejumlah senjata yang diselundupkan ke Tepi Barat atau dicuri dari pasukan Israel, serta terdapat pula gudang penyimpanan senjata khusus.
Militer Israel menambahkan, pasukannya menggambarkan keberadaan Brigade Jenin sebagai pusat komando bagi para pejuang Palestina dan kontraterorisme yang ekstensif di Tepi Barat.
"Bangunan yang menjadi target serangan itu berfungsi sebagai pusat pengamatan dan pengintaian canggih dan tempat penyimpanan senjata dan bahan peledak, serta pusat koordinasi dan komunikasi bagi para pejuang militan," jelas militer Israel.
Pihaknya memberikan foto satelit yang memperlihatkan 'target' mereka dan mengindikasikan bahwa bangunan yang diserang berada di dekat dua sekolah dan sebuah pusat medis.
ADVERTISEMENT
Namun, serangan bertubi-tubi itu langsung berubah menjadi medan perang dan baku tembak. "Apa yang terjadi di kamp pengungsian adalah perang sungguhan," ujar seorang sopir ambulans Palestina, Khaled Alahmad.
"Ada serangan dari langit yang menargetkan kamp, setiap kali kami mengendarai sekitar lima hingga tujuh ambulans dan kami kembali dengan penuh dengan orang-orang yang terluka," sambung dia.
Secara terpisah, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut serangan tersebut sebagai 'kejahatan perang baru terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya'.
Serangan mematikan terbaru menunjukkan eskalasi konflik yang semakin memprihatinkan selama 15 bulan Israel menempatkan permukiman ilegal di Tepi Barat.
Penggerebekan secara rutin dilakukan oleh Israel ke kota-kota yang dihuni oleh militan Palestina seperti Jenin dan acap kali dianggap 'membahayakan' warga serta keamanan nasional Israel.
ADVERTISEMENT