Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Pemilihan Wagub DKI masih terus bergulir tak berujung. Padahal, Gubernur DKI Anies Baswedan telah memimpin Jakarta seorang diri lebih dari satu tahun.
ADVERTISEMENT
Dua nama politikus PKS yang sebelumnya digadang menjadi Wagub DKI juga nyatanya tak memperlihatkan apa pun. Meski begitu, Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan, pemilihan Wagub tetap menjadi hak PKS.
Siapa pun yang dicalonkan untuk menjadi Wagub perlu mendapat persetujuan dari PKS. Sehingga, tak mungkin ada nama yang bakal menjadi wagub jika PKS tak merestuinya.
"Jadi PKS harus memberikan persetujuan. Jadi harus ada persetujuan PKS baru Wagub itu bisa dicalonkan," kata Sohibul di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (14/11).
Sejak Sandiaga Uno turun dari jabatannya sebagai Wagub DKI demi ikut kontestasi pilpres 2019, ada dua nama yang muncul untuk calon Wagub yang diajukan PKS. Dua nama yang dipilih PKS yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
ADVERTISEMENT
Namun, belakangan Gerindra ikut memunculkan 2 nama baru untuk maju sebagai Cawagub. Usul ini datang dari Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono.
Dia mengusulkan dua nama wagub lainnya yakni Mantan Deputi Basarnas Mayjen Tatang Zaenudin Dan Mantan Kapolda Metro Komjen Moch Iriawan.
Sohibul melihat hal ini sebagai salah satu bentuk perhatian Gerindra. Sehingga dia tak masalah. Yang jelas, siapa pun yang diusulkan harus tetap melewati persetujuan PKS.
"Ya sebagai sebuah ikhtiar untuk mencari alternatif. ya enggak ada masalah ya. itu Artinya Gerindra memiliki konsen bagaimana untuk bagaimana Wagub ini segera bisa diselesaikan," kata dia.